Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya di depan seluruh wakil rakyat mengaku hubungan antara pemerintah dan parlemen berlangsung positif.
Menurut presiden, DPR telah menjadi lembaga perwakilan rakyat sedang mentransformasi diri menjadi parlemen modern. “Mekanisme checks and balances, fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan selama ini bekerja dengan baik.”
Pelaksanaan fungsi legislasi DPR, paparnya, telah dilakukan selaras dengan arah pembangunan hukum nasional dan berkorelasi positif dengan rencana kebijakan pembangunan politik hukum nasional.
Selain itu, pelaksanaan fungsi anggaran DPR dilakukan dengan senantiasa memperhatikan sistem ekonomi nasional, yaitu sistem ekonomi yang berdikari. “Pelaksanaan fungsi pengawasan DPR diarahkan untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang, keuangan negara, dan kebijakan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.”
Untuk DPD, Presiden menyebut juga telah bekerja dengan baik untuk menjadi penyalur aspirasi dan kepentingan pembangunan daerah sehingga postur APBN semakin berpihak ke daerah. “Aspirasi DPD untuk meningkatkan alokasi anggaran ke daerah memperoleh dukungan penuh dari Pemerintah.”
Hal itu dibuktikan dengan lahirnya beberapa beleid seperti UU No. 32/2014 Tentang Kelautan, dan UU No. 13/2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan inisiatif DPD.
Demikian juga dengan RUU Tentang Wawasan Nusantara yang sekarang masuk Prolegnas 2015. Selain itu, DPD juga aktif dalam mendorong kerja sama bilateral maupun multilateral.
Seperti diketahui, dalam sidang ini Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta sejumlah menteri dan tamu undangan lain.
Seusai berpidato di depan MPR, Presiden juga akan berpidato di depan seluruh anggota DPD dan DPR. Khusus di depan DPR, Presiden akan menyampaikan nota keuangan RAPBN 2016.