Kabar24.com, BEIJING – Pemerintah China akan membuat pedoman modernisasi pertanian untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pangan warga negeri itu.
Panduan tersebut akan mengadopsi model produksi berbasis teknologi dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dan manusia. Pemerintah akan mencari pendekatan kreatif untuk rantai pasok industri, subsidi pertanian modern, mengalokasikan pinjaman untuk agribisnis, dan pelatihan teknologi buat petani.
Pemerintah China juga akan mencoba mengurangi pemakaian pupuk kimia dan pestisida pada 2020 guna memangkas polusi tanah. Juga mempromosikan makanan organik dan penanganan sampah pertanian.
Selama tiga dasawarsa ini China sering membanggakan diri karena berhasil mencukupi kebutuhan pangan 1,3 miliar warganya atau seperlima populasi dunia. Padahal luas tanah garapan tani Negeri Panda hanya 10% dari kapasitas global.
Namun, kesuksesan itu dibarengi dengan kecemasan bahwa ekspolitasi berlebihan dan teknik pertanian kuno telah membebani lahan pertanian. Pemerintah berharap pada 2020 mendatang negeri itu mulai mengadopsi pertanian modern dan mengaplikasikannya secara penuh pada 2030.
“Pertanian menghadapi peningkatan tantangan dan resiko. Jadi sudah mendesak adanya transformasi model produksi,” kata Ye Xingqing, pejabat Pusat Riset Pembangunan China sebagaimana dikutip dari situs China Daily, Sabtu (8/8/2015).
Panduan itu diyakini akan menjaga produksi tetap tinggi agar dapat menyiasati pembengkakan konsumsi pangan penduduk Negeri Tirai Bambu. Kementerian Pertanian China memproyeksikan pada 2020 warga negeri itu akan mengkonsumsi pangan 50 miliar kilogram lebih banyak dibandingkan pada 2010.