Bisnis.com, TANGERANG—Kinerja perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II tahun ini tumbuh 5,26% terhadap periode yang sama tahun lalu (year on year) dan 2,20% terhadap triwulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan pertumbuhan itu didukung hampir oleh seluruh lapangan usaha yang ada, pertumbuhan tertinggi dibukukan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 15,09%.
“Ini akibat adanya pergeseran musim panen alias panen raya pada April lantaran masa tanam terlambat,” kata Suhaimi, Kamis (6/8/2015).
Dua lapangan usaha lain yang mengukir pertumbuhan tertinggi pula, pertama adalah administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib meningkat 13,76%. Selanjunya adalah informasi dan komunikasi tumbuh 9,67%.
Sementara untuk kurun waktu Januari – Juni 2015, adminstrasi pemerintahlah yang menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan PDRB tertinggi mencapai 15,32%. Setelahnya baru ada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 10,83%, serta ada jasa pendidikan tumbuh 9,44%.
Adapun akumulasi pertumbuhan PDRB Banten selama semester pertama tahun ini berdasarkan catatan BPS diketahui 5,34%. “Persentase ini lebih cepat daripada semester I/2014 sebesar 4,72%,” ujar Suhaimi.
Dia menjelaskan berdasarkan kategorisasi lapangan usaha, kontribusi terbesar terhadap struktur perekonomian Banten pada triwulan II/2015 tetap dari industri pengolahan 33,49%. Yang lain adalah pergadangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 12,18%.
Sementara sektor konstruksi menyumbang 9,93%. Ada pula transportasi dan pergudangan berkontribusi 9,49%. Walhasil total sumbangsih empat sektor ini setara 65% dari total PDRB Banten.
Adapun pertumbuhan dari empat sektor ini a.l. pengolahan tumbuh 1,19%; pertanian, kehutanan, dan perikana 0,84%; konstruksi 0,61%; dan informasi dan komunikasi sekitar 0,49%.
Apabila komparasi diubah menjadi triwulan II/2015 terhadap triwulan sebelumnya diperoleh semua lapangan usaaha bergerak positif. Adapun yang kontraksi hanya teradi pada jasa keuangan dan asuransi sebesar 1,98% karena ada penurunan jumlah kredit yang disalurkan.
Ekonomi selama April – Juni dibandingkan dengan triwulan pertama tahun ini terdorong lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 4,91%. “Ini karena mulai terealisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah, perkantoran dan perumahan di Tangerang,” ucap Suhaimi.