Kabar24.com, PEKANBARU-- Suasana duka menyelimuti kediaman Serda Ainul Abidin, 35 , di Jalan Nusa Indah, No 9, Kecmatan Sidomulyo Timur Pekanbaru.
Suara isak tangis keluarga pecah saat mengetahui Ainul bersama istri dan dua anaknya turut menjadi korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara.
“Kami masih menunggu kabar pasti dari Medan,” kata mertua Ainul, Oma Amir, saat ditemui Tempo, di kediamannya, Selasa (30/6/2015).
Raut wajah kesedihan tampak dari sudut matanya yang berlinang, sesekali Amir sesegukan saat menceritakan menjelang kepergian anak perempuannya Tri Astuti Indah Sari, 35, bersama suaminya Ainul Abidin, serta dua cucunya Rizki Putri Ramadani, 9, dan Muhammad Arif Wijaksono, 6.
Amir mengatakan, Ainul merupakan prajurit Angkatan Darat yang bertugas di Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Sebelumnya, Ainul bertugas di Markas Arhanudse, Kubang, Kampar. Namun, pertengahan September 2014 lalu, dia pindah tugas ke Kodim, Ranai.
Amir mengatakan, Ainul pulang ke Pekanbaru pada 23 Juni 2015 untuk menjemput anak dan istrinya. Dia memboyong keluarganya ke tempat dia bertugas setelah mendapat fasilitas perumahan dari kesatuannya di Kodim, Ranai.
“Dia pulang untuk mengurus surat pindah sekolah anaknya,” kata Amir.
Amir sempat mencegah Ainul agar tidak berangkat menggunakan Hercules, Selasa (30/6/2015). Dia meminta agar Ainul pulang hari Kamis (2/7/2015), menggunakan pesawat komersial. Tapi, lantaran masa izinnya telah habis, Ainul tetap ngotot membawa anak dan istrinya sekalian pulang ke Ranai menggunakan pesawat Hercules.
“Kebetulan pagi tadi ada jadwal keberangkatan Hercules ke sana,” ujarnya.
Nahas bagi Ainul dan keluarganya, pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Medan, Sumatera Utara saat akan terbang ke Tanjung Pinang. Pesawat jatuh di Jalan Djamin Ginting dan menimpa bangunan lainnya seusai take off dari Pangkalan Udara Suwondo.
Komandan Batalion Paskhas 462 Pulanggeni Letkol Pasukan (Psk) Solihin membenarkan sepuluh personelnya turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
“Benar, ada sepuluh prajurit kami,” ujar Solihin.