Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Titik Api Kembali Bemunculan di Riau

Provinsi Riau tengah menyiapkan hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dikhawatirkan terjadi pada musim panas ini.
Kebakaran hutan, kabut asap, kebakaran hutan riau, ilustrasi
Kebakaran hutan, kabut asap, kebakaran hutan riau, ilustrasi

Bisnis.com,PEKANBARU-- Provinsi Riau tengah menyiapkan hujan buatan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dikhawatirkan terjadi pada musim panas ini.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sejak 1 Januari hingga 16 Juni 2015 di Sumatera tercatat sebanyak 1.470 titik, dan sebanyak 621 titik terdapat di Provinsi Riau.

"Kondisi atmosfir untuk wilayah Sumatera, khususnya di Riau diperkirakan akan kering. Kita akan membuat hujan buatan agar kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah," kata Andi Rachman(25/6).

Proses modifikasi cuaca itu menelan biaya sekitar Rp25 miliar yang didanai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pemerintah mengklaim, hal tersebut dilakukan untuk mencegah potensi kebakaran lahan dan hutan karena Riau kini dalam puncak kemarau, bahkan adanya fenomena El Nino menjadi potensi karhutla.

Operasi ini akan didukung oleh 1 unit pesawat jenis CN-295 milik TNI-AU. Pesawat ini dilengkapi dengan Artemis CN-295 yaitu konsul untuk penempatan dan pelepasan bahan semai pada pesawat CN-295 dengan kapasitas empat ton. TNI bekerjasama dengan BMKG dalam pemantauan cuaca.

Kepala Unit Pelayanan Teknis Hujan Buatan Heru Widodo mengatakan, peluang keberhasilan hujan buatan masih ada. Meski, dia mengakui tidak mudah melakukan modifikasi cuaca dengan melakukan hujan buatan. Sebab, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengatakan cuaca panas dan kering yang melanda Riau menjadi kendala dalam proses modifikasi cuaca untuk hujan buatan untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan.

"Penyemaian awan menggunakan pesawat CN-295 milik TNI AU yang dilengkapi dengan alat canggih sehingga mampu menampung empat ton garam  sekali terbang. Penyemaian dipusatkan ke  Kabupaten Pelalawan,Bengkalis, dan Rokan Hilir. Penyemaian garam sudah dilaksanakan semenjak Selasa (23/06/2015)," ujar Heru, Rabu (24/06/2015).

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan hasil pantauan titik panas (hotspot) berdasarkan satelit Terra & Aqua pada Rabu pagi menunjukan ada 64 titik panas (hotspot) tersebar di Riau yang menjadi indikasi karhutla. Suhu di Riau mencapai 35 derajat celcius

Sebaran hotspot paling banyak berada di Kabupaten Pelalawan ada 16 titik panas dan Rokan Hilir juga ditemukan 16 titik panas. Kemudian di Indragiri Hulu sebanyak 7 titik panas, Kampar ada 6 titik panas, Kuantan Singingi ada 5 titik, Bengkalis 4 titik, Rokan Hulu 3 titik serta Siak dan Kota Dumai masing-masing 1 titik.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper