Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Tagih Hasil Kerja Para Menteri

Presiden Joko Widodo meminta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan pencapaian program dalam enam bulan terakhir (November 2014-April 2015).
Presiden Joko Widodo meluncurkan operasi pasar nasional di gudang Bulog Cimahi Jawa Barat, Senin (15/6/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Presiden Joko Widodo meluncurkan operasi pasar nasional di gudang Bulog Cimahi Jawa Barat, Senin (15/6/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo meminta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan pencapaian program dalam enam bulan terakhir (November 2014-April 2015).

"Saya minta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan yang telah dicapai enam bulan mulai November sampai April," kata Presiden saat memimpin Sidang Kabinet di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin (15/6/2015).

Presiden Joko Widodo penyampaian laporan pencapaian kinerja tersebut bisa diselesaikan dalam dua hari ini.

Selain itu, Presiden juga meminta para menterinya untuk menyampaikan rencana kerja selama enam bulan, yakni Mei hingga Oktober mendatang.

"Penyampaian rencana program enam bulan ini harus disampaikan secara rinci, tetapi tidak lebih dari dua halaman," kata Jokowi.

Presiden juga meminta laporan tentang tindak lanjut hasil rapat terbatas yang membahas penggunaan produk dalam negeri dapat dilaksanakan oleh kementerian, lembaga dan BUMN.

"Saya juga ingin menyampaikan kepada seluruh kementerian, lembaga, terutama BUMN, dalam rangka strategi mengurangi produk dan barang-barang impor, kementerian lembaga agar menginventarisasi daftar kebutuhan barang," kata Jokowi.

Presiden mengatakan jika ada barang-barang yang harus diimpor, diminta untuk dilihat lagi apakah bisa dicariakan barang penggantinya yang bisa dipropduksi di dalam negeri.

"Setelah ini ketemu (ada barang pengganti), menteri perindustrian harus bisa mencarikan solusinya di mana barang ini diproduksi," katanya.

Presiden mencontohkan proyek pipanisasi yang masih diimpor, padahal di Batam sudah ada pabrik pipa yang memiliki kualitas dan kuantitas produksi yang bagus.

"Di Batam sudah punya kualitas bagus, kuantiti bagus, kapasitasnya gede tapi hanya terpakai 40 persen gara-gara kementerian lembaga dan BUMN impor," katanya.

Presiden meminta hal ini dihentikan sehingga bisa berdampak pada neraca perdagangan Indonesia bisa semakin membaik dan produksi dalam negeri semuanya bisa bergerak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper