Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Emirates Lebarkan Sayap ke Eropa Bisa Matikan Maskapai Setempat

Kendati Emirates Airline berpeluang meningkatkan penerbangan langsungnya dari sejumlah kota di Eropa, direktur perseroan mengkhawatirkan langkah itu akan melukai maskapai asal Benua Biru.
Emirates Airlines/Ilustrasi-www.luftfahrt.net
Emirates Airlines/Ilustrasi-www.luftfahrt.net

Bisnis.com, NEW YORK - Kendati Emirates Airline berpeluang meningkatkan penerbangan langsungnya dari sejumlah kota di Eropa, direktur perseroan mengkhawatirkan langkah itu akan melukai maskapai asal Benua Biru.

Saat ini, Emirates juga mempertimbangkan pembelian Airbus A350 dan Boeing 787 untuk mengantikan Boeing 777 yang sudah tua. “Kami baru saja menyimpulkan asesmen terhadap performa kami,” kata Direktur Eksekutif Emirates Tim Clark, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (11/6/2015).

Lebih lanjut dia mengungkapkan pemerintah, bandara, dan organisasi di Eropa meminta Emirates mulai menawarkan layanan penerbangan internasional dari kota-kota di benua tersebut. Namun, sejauh ini belum ada rencana perseroan untuk melakukannya.

“Kalau kami menggunakan A830 melalui sejumlah tempat di Eropa, kami akan menyapu bersih bisnis di sana. Saya tak mau melakukannya,” kata Clark.

Sebagai informasi sejak 2013, Emirates tercatat sebagai maskapai Timur Tengah pertama yang menjual layanan rute penerbangan dari Milan ke New York.

Pernyataan Eropa itu muncul setelah Emirates dan dua maskapai Timur Tengah lainnya ditekan oleh rivalnya di Amerika Serikat. Sejumlah maskapai AS menuduh perusahaan penerbangan asing seperti Emirates, turut menerima subsidi negara.

Maskapai AS menginginkan pemerintah untuk menerapkan perjanjian “Open Skies” dengan pengecualian terhadap Emirates dan Qatar. Kedua maskapai itu dituduh ikut menikmati subsidi pemerintah asal senilai US$40 miliar dan menganggu iklim kompetisi.

“Emirates telah menerima US$5,8 miliar subsidi dan keuntungan lain dari Uni Emirat Arab dan melanggar kesepakatan Open Skies,” kata Kemitraan Open Skies dalam sebuah pernyataan resmi dan mewakili American Airlines Group, United Continental Holdings, Delta Air Lines, dan sejumlah serikat pekerja sektor penerbangan.

Terkait dengan hal tersebut Emirates, Etihad, dan Qatar menampik tuduhan penerimaan subsidi dari pemerintahnya. Namun, Clark menegaskan tuduhan itu tak berasalan.

Alih-alih, dia mengungkapkan pada Mei perseroan membayarkan dividennya senilai US$700 juta pada pemerintah Dubai dan membagikan bonus senilai US$300 juta pada para pegawainya.

“Bagaimana bisa maskapai disubsidi jika perusahaan justru membayar para pemegang saham dan pegawainya jutaan dolar,” ungkap Clark dalam sebuah pidato di hadapan asosiasi penerbangan di New York.

Dia menambahkan, para pejabat di Seattle, Washington, dan Orlando, Florida bahkan memuji Emirates atas pelayanan terhadap kota mereka karena perseroan turut mendorong perekonomian dengan penciptaan lapangan kerja, pariwisata, dan perdagangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper