Kabar24.com, SURABAYA-- Buaya yang muncul di Sungai Porong, sekitar Tambakrejo, Krembung, Senin (25/5/2015), diperkirakan merupakan buaya air tawar.
SIMAK: BIHUN BERFORMALIN: Sehari Produksi 1 Ton, Dijual ke Jakarta
Buaya berukuran sekitar 4 meter itu biasa menghuni berbagai lingkungan air tawar, termasuk sungai, anak sungai, genangan, laguna, dan rawa-rawa.
SIMAK: Terungkap, Istri Stres Bikin Suami Hipertensi
“Di kawasan sekitar situ terdapat rawa-rawa bekas penambangan pasir. Buaya tersebut kemungkinan selama ini tinggal di rawa-rawa tersebut,” kata Dewi Hidayati, pakar Biologi asal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (26/5/2015).
Buaya dapat berlindung di dekat akar-akar pohon rawa-rawa dan mendapatkan makanan udang, kepiting, serangga, laba-laba, ikan, katak, kura-kura, kadal, ular, burung dan mamalia. Selama musim hujan, rawa-rawa itu kemungkinan mengalami banjir.
SIMAK: JUAL IJAZAH PALSU: Rp60 Juta untuk Gelar Profesor University of Berkley
“Sehingga mereka berusaha mencari tempat yang lebih dangkal misalnya di pinggiran sungai agar bisa berjemur,” katanya.
Kemungkinan kedua, adalah penurunan kualitas air akibat buangan limbah industri. Juga, akibat limbah pertanian yang mencapai area rawa-rawa tempat buaya tinggal. Air di rawa-rawa cenderung tidak mengalir, sehingga mengakibatkan kematian dan penurunan populasi hewan-hewan kecil yang menjadi sumber makanannya.
“Sehingga mereka berpindah ke area lain untuk memeroleh sumber makanan.”
Dewi mengatakan, meski nama umumnya adalah buaya air tawar, hewan ini juga dapat ditemukan di perairan payau. Berdasarkan informasi dari warga, buaya-buaya yang berjemur di Sungai Porong itu sama dengan yang ditemui di pesisir Bluru.
“Tapi buaya yang ditemukan di Krembung perlu dikaji lebih lanjut.”