Bisnis.com, PEKANBARU -- Kementerian Pertanian menggelontorkan anggaran senilai Rp2,25 miliar untuk pengembangan komoditas hortikultura khususnya bawang merah di Kabupaten Kampar, Riau.
Sekretaris Direktorat Jenderal Holtikultura Kementan Yul Bahar mengatakan program ini adalah kali kedua setelah pada awal tahun lalu menggelontorkan dana senilai Rp500 juta.
"Kami merespon upaya Pemkab Kampar yang mengembangkan komoditas bawang merah di daerahnya, untuk itu kami kembali gelontorkan dana untuk program pengembangan bawang senilai Rp2,25 miliar," katanya, Senin (25/5/2015).
Bahar mengatakan Kampar telah berhasil mengembangkan bawang merah, sehingga menjadi pemasok utama bawang di daerah Sumatra bagian timur.
Bila sebelumnya kebutuhan bawang didatangkan dari Brebes dan Cirebon Jawa Barat, kini Kampar sudah berhasil menggantikan posisi itu.
Bahar juga menilai tidak semua daerah di Riau bisa menjadi sentra bawang merah, untuk itu pihaknya memilih Kabupaten Kampar sebagai sentral pengembangan bawang di Riau dan Sumatra bagian timur.
"Kami harapkan Pemkab Kampar bisa benar-benar memaksimalkan bantuan dana yang kami berikan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan bawang untuk daerah Riau bahkan Sumatra," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kampar Hendri Dunan mengatakan pihaknya sangat menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Kementan.
"Kami mengharapkan masyarakat Kampar khususnya petani yang mengembangkan bawang merah untuk memanfaatkan peluang bantuan yang diberikan oleh Kementan ini," katanya.
Hendri mengatakan tidak mudah untuk meyakinkan pemerintah pusat sehingga mau memberikan dukungan dan bantuan program dalam bentuk dana kegiatan.
Bantuan ini juga menjadi bukti dari kerja keras seluruh elemen pertanian di Kampar, sehingga berbuah kepercayaan dari pemerintah pusat.
"Kepercayaan ini yang harus dijaga dengan kerja keras dari semua pihak, khususnya yang bergelut di bidang pertanian dan pengembangan bawang merah," katanya.