Kabar24.com, JAKARTA - Warga Dusun Duwet, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan beras mencurigakan yang diduga bercampur dengan beras plastik.
Sunarmo mengatakan kecurigaan terhadap beras yang dibelinya dari sebuah warung itu muncul karena ketika dimasak, beras itu memiliki tekstur yang berbeda dengan beras yang selama ini dikonsumsinya.
Beras dengan merek RL itu dibeli sejak 5 Mei di sebuah warung di desanya. "Saya beli 10 kg untuk mencampur beras hasil panen agar lebih pulen saat dikonsumsi," kata Sunarmo.
Ia mengatakan sejak awal dirinya sebenarnya curiga dengan beras yang dibelinya tersebut karena saat dicuci oleh istrinya, beras tersebut dirasakan lebih licin dibandingkan beras biasanya.
"Untuk membuktikan kecurigaan tersebut, kami membakar beras itu tadi pagi dan ternyata menggumpal".
Dia mengemukakan ada perbedaan antara beras hasil panennya dengan beras yang dibelinya dengan harga Rp9.600 per kg dan sudah dikemas per 5 kg.
"Beras hasil panen jika dibakar menjadi hancur, tetapi ini malah menggumpal seperti plastik".
Untuk mengantisipasi penyakit akibat beras tersebut, paparnya, untuk sementara dirinya hanya mengolah makanan hasil dari panen.
"Saya memilih masak nasi dari hasil panen, dan tidak dicampur dengan beras yang dibeli di toko. Beberapa hari terakhir saya susah buang air besar sejak mengonsumsi beras itu," ujarnya.
Sementara itu untuk membuktikan beras tersebut, petugas Polsek Rongkop yang datang ke lokasi yang terletak di perbatasan Gunung Kidul dengan Pracimantoro, Jawa Tengah, langsung membakar beras yang dicurigai tersebut. Petugas membawa sampel beras untuk diteliti lebih lanjut.
Usai Konsumsi Beras Aneh, Warga Gunung Kidul Susah Buang Air Besar
Warga Dusun Duwet, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan beras mencurigakan yang diduga bercampur dengan beras plastik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu