Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti: SDM Kaltim Belum Siap Kelola PLTN

Himpunan Peneliti Indonesia menilai sumber daya manusia di Provinsi Kalimantan Timur belum siap jika kawasan itu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, SAMARINDA -- Himpunan Peneliti Indonesia menilai sumber daya manusia di Provinsi Kalimantan Timur belum siap jika kawasan itu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

Ketua Himpenindo Bambang Subiyanto mengatakan Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi untuk pengembangan PLTN.

Hanya saja, Kaltim belum memiliki ahli yang ideal untuk mengoperasikan pembangkit tersebut.

"Saya kuatir tenaga kerja asing yang akan menjalankan PLTN tersebut," katanya kepada Bisnis, Kamis (7/5/2015).

Dia menjelaskan kondisi tersebut jelas merugikan Indonesia selaku pemilik PLTN.

Untuk itu, agar kondisi tersebut tidak terjadi, dia menyarankan pemerintah segera menyiapkan calon-calon tenaga ahli yang akan menjalankan pembangkit teknologi tinggi tersebut.

Berkaitan dengan itu, Bambang mendorong agar Pemda Kaltim selaku pemangku kebijakan yang ingin membangun PLTN, segera menyiapkan SDM daerahnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan, sebutnya, adalah dengan memberi beasiswa kepada pelajar maupun ahli-ahli yang ada di Kaltim untuk menimba ilmu di negara yang sudah mengembangkan teknologi PLTN tersebut.

"Silakan saja, apakah itu pemerintah pusat atau daerah, yang jelas jangan sampai tenaga asing yang menjalankan," ungkapnya.

Bambang menyebutkan selain dukungan pemda, perguruan tinggi yang ada di Kaltim sebaiknya juga mulai memikirkan program studi yang akan menghasilkan para ahli dibidang teknologi nuklir.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kaltim Dwi Nugroho Hidayanto mengemukakan investor dari China sudah menyatakan kesediaannya untuk membangun PLTN di Kaltim.

"Sudah ada komitmen dari mereka, tinggal menunggu lampu hijau dari atas [pemerintah pusat]," jelasnya.

Dwi mengungkapkan investor China tersebut sudah menyiapkan road map pembangunan PLTN yang dikhususkan dibangun di Kaltim.

Sebagai langkah awal, sebut Dwi, investor China tersebut akan membangun PLTN skala kecil dengan kapasitas 5 MW saja. PLTN tersebut sebagai prototype dan diujicobakan selama tiga tahun.

"Setelah tiga tahun itu, baru mereka siap membangun PLTN kapasitas 1000 MW," tegasnya.

Seperti diketahui, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan pihaknya sudah menjalin komunikasi yang intensif dengan Batan selaku otoritas yang menangani pembangunan PLTN di Indonesia.

Awang menyebutkan Batan sudah melakukan studi kelayakan pembangunan PLTN di Kaltim. Hasilnya, Kaltim sangat berpotensi untuk dibangun PLTN.

"Teknologi ini aman, asal sesuai prosedur. Karena itu, Kaltim siap membangun PLTN," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper