Bisnis.com,BEKASI-Warga meminta pembangunan tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) lekas selesai, sehingga tidak lagi mengganggu aktifitas warga sekitar.
Warsito, yang merupakan salah seorang pedagang kaki lima di Jl. KH. Noer Ali, Bekasi Barat, mengatakan, pembangunan tol tersebut telah memicu penurunan omset penjualan, mengingat lahan yang biasanya digunakan terpotong sebagian.
Dari omset Rp700 ribu per hari, katanya, dirinya harus mengalami penurunan penjualan hampir 300% menjadi Rp200 ribu per hari. "Itu juga sudah mati-matian," katanya, Rabu (6/5/2015).
Selain karena lahan yang terpotong untuk jalan, dia menilai, penurunan omset itu lantaran konsumen enggan bertransaksi di lokasi tersebut karena berdebu dan kerap macet.
Tol Becakayu mulai dibangun semenjak 1995 dengan konstruksi melayang. Krisis 1998 membuat pembangunan tol ini berhenti. Saat ini, pembangunan kembali dimulai.
Jalan tol ini dibangun dalam dua tahap. Tahap satu terdiri dari Cipinang-Jaka Sampurna sepanjang 6,73 kilometer, sedangkan tahap dua terdiri dari Cipinang Besar Utara -Cipinang Cempedak- Kayuringin JayaKarang Satria sepanjang 14,31 kilometer.