Bisnis.com, JAKARTA-Roa Malaka merupakan suatu kampung yang kemudian berkembang menjadi kelurahan di wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Mengenai nama Roa Malaka itu ternyata ada juga yang menyebutnya Rawa Malaka, karena kata Roa sama dengan Rawa.
Zaenuddin HM, menjelaskan dalam buku karyanya berjudul “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” (377 halaman yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012) bahwa asal usul nama Roa Malaka ada beberapa versi.
Versi pertama, Roa Malaka adalah gabungan dari kata Rawa yang artinya daerah-rendah yang selalu basah karena air dan kata Malaka yakni pohon malaka.
Maksudnya, dahulu daerah tersebut berupa rawa-rawa yang banyak ditumbuhi pohon malaka (garcinia cornea).
Pohon malaksa seperti pohon cerme, namun lebih besar dan tinggi pohonnya mencapati sekitar 18 meter, dan batangnya bengkok-bengkok.
Adapun versi yang kedua, tempat itu dikenal dengan nama Roa Malaka karena dahulunya menjadi tempat permukiman orang-orang Portugis, setelah kota itu direbut Belanda dari tangan Portugis pada 1 Januari 1641.
Sebagian orang-orang Portugis ditawan di India dan sebagian lagi di Batavia. Bahkan Gubernur Malaka, Dom Luiz Martin de Chichororo, ditempatkan di Jonkersgracht, yang pada masa itu merupakan tempat permukiman elit.
Kawasan tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Roa Malaka atau Jalan Malaka, dan akhirnya disebut Roa Malaka. Demikianlah.