Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pihaknya belum akan melakukan perombakan Kabinet Kerja yang baru mengemban tugas selama enam bulan terakhir.
Pernyataan itu dialirkan untuk menanggapi isu reshuffle yang bergulir beberapa pekan terakhir. Puncaknya, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei bahwa sebagian besar masyarakat menginginkan adanya perombakan jajaran menteri.
Kalla menanggapi dingin hasil survei tersebut. Menurut dia, kebijakan reshuffle tidak bergantung pada hasil survei, melainkan tergantung pada kebutuhan dan persoalan yang dihadapi pemerintah.
“Kalau semua tergantung pada survei, nanti negeri ini jadi negeri survei semua,”selorohnya, Senin(20/4/2015).
Dia menegaskan selama ini Presiden Joko Widodo juga melakukan evaluasi dan penilaian terhadap jalannya pemerintahan. Hal itu menjadi pertimbangan kepala negara untuk merombak para pembantunya.
Dalam hasil survei Poltracking Indonesia disebutkan, sebanyak 41,8% responden setuju dengan adanya perombakan kabinet karena dianggap tidak memiliki kinerja yang memuaskan.
Secara rinci diuraikan, tercatat 36% responden setuju, dan 5,8% reponden sangat setuju dengan adanya reshuffle. Hanya ada 24,1% responden yang kurang setuju dan 3,9% responden yang tidak setuju dengan perombakan jajaran menteri.