Bisnis.com, PALEMBANG— Bank Indonesia Sumatra Selatan merevisi target pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan sepanjang tahun ini menjadi 5%-5,5% dari perkiraan sebelumnya 5,2%-5,6% seiring turunnya harga minyak mentah Indonesia.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Selatan Juli Budi Winantya mengatakan perekonomian Sumatra Selatan tahun ini bakal ditopang dari kinerja sektor konstruksi, pertambangan dan penggalian.
“Sektor konstruksi tahun ini bakal menguat seiring dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur. Tetapi, dari sektor perkebunan sepertinya masih belum membaik. Apalagi harga minyak juga sedang turun, dan ini bakal mempengaruhi ekspor karet,” katanya, Senin (13/04).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja ekspor nonmigas Sumsel periode Januari-Februari 2015 anjlok 22,82% menjadi US$359,81 juta dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$466,22 juta.
Hal itu disebabkan ekspor karet Januari-Februari 2015 yang anjlok hingga 43,47% menjadi US$217,73 juta dari periode yang sama tahun lalu US$385,19 juta. Begitu pula dari sisi volume karet yang anjlok 14% menjadi 149,64 juta kg.
Meski demikian, lanjut Juli, perekonomian Sumatra Selatan tahun ini bakal terbantu dari membaiknya perekonomian AS. Menurutnya, perekonomian AS yang membaik biasanya ikut mendorong negara-negara berkembang, seperti Indonesia.
BI Merevisi Target Pertumbuhan Sumsel
Bank Indonesia Sumatra Selatan merevisi target pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan sepanjang tahun ini menjadi 5%-5,5% dari perkiraan sebelumnya 5,2%-5,6% seiring turunnya harga minyak mentah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
58 menit yang lalu