Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan tidak merasa oportunis ketika disinggung mengenai pidato Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat membuka kongres IV PDI-P Bali.
Dalam pidatonya, Mega melancarkan sindiran adanya kaum oportunis antipartai yang tidak mau bekerja keras membangun partai tetapi hanya menunggu dan menunggu kemudian menyalip di tikungan.
Selain itu, juga ada 'penumpang' gelap dari mobilisasi kekuatan tim kampanye yang sangat rentan ditumpangi kepentingan. Penumpang gelap itu bertujuan menguasai sumber daya alam bangsa.
"Masa saya oportunis. Masa, saya prajurit dari bawah, oportunis. Saya prajurit yang punya dignity [kehormatan], saya menghormati ibu Mega sebagai mantan bos saya dan sebagai mantan presiden," katanya Jumat (10/4/2015) di Kantor Bina Graha Kompleks Istana.
Tidak disebutkan siapa saja yang disindir Mega tersebut. Namun, menjelang Kongres, berbagai serangan ditujukan kepada Luhut di antaranya tentang kekuasaan Kepala Staf yang mengawasi ratusan program prioritas pembangunan dan rencananya merekrut lulusan Harvard University.