Kabar24.com, JAKARTA – Masyarakat di seluruh Indonesia hari ini, Sabtu 4 April, akan bisa melihat gerhana bulan total. Puncak fenomena blood moon alias bulan merah darah akan berlangsung selama 12 menit.
Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya, gerhana bulan total pada 4 April mulai berlangsung pukul 18.54 dan akan berakhir pukul 19.06 WIB.
Prakirawan BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu 4 April, memperinci gerhana bulan terjadi mulai pukul dimulai pukul 15.59 WIB, kemudian gerhana sebagian mulai 17.15 WIB hingga gerhana total 18.54 WIB, puncak gerhana 19.00 WIB, gerhana total berakhir 19.06 WIB.
"Gerhana bulan sebagian berakhir pukul 20.45 WIB dan gerhana akan berakhir pukul 22.00 WIB," katanya.
Kendati demikian, masyarakat Surabaya dan sekitarnya diprediksi tidak bisa menyaksikan gerhana bulan malam nanti secara kasat mata karena diperkirakan awan tebal menutupi dan turun hujan.
"Warga Surabaya dan sekitarnya, kemudian Mojokerto, Nganjuk, Kediri dan Madiun juga cenderung tidak bisa menyaksikan. Diperkirakan nanti sore hingga malam berpotensi turun hujan," tuturnya.
Namun, lanjut dia, tidak bagi warga yang tinggal di pesisir pantai maupun di kawasan daerah "Tapal Kuda" atau Jawa Timur bagian timur hingga Jember dan Banyuwangi.
"Di sana cenderung bisa disaksikan langsung karena cuaca sangat mendukung. Posisi ideal melihat memang di pinggir pantai dan tanah lapang," tukasnya.
Sementara itu, perkiraan cuaca di Surabaya pada hari ini diperkirakan turun hujan sedang, angin bergerak dari timur laut, dengan kecepatan mulai 5 hingga 35 kilometer per jam.
Kemudian, kata dia, suhu udara di "Kota Pahlawan" sekitar 25-34 derajat celcius dengan kelembapan 58-95 persen.
Pada Minggu, 5 April 2014, di Surabaya tetap diperkirakan turun hujan ringan, dan angin dari timur laut dengan kecepatan mulai 5 hingga 35 kilometer per jam, suhu udara 25-33 derajat celcius, serta kelembapan 62-94 persen.
Anda bisa Klik disini untuk mengunduh informasi selengkapnya tentang gerhana bulan total pada 4 April dan waktu yang tepat untuk melihat bulan merah darah alias blood moon.
Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa tersebut merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan. Gerhana Bulan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
PROSES GERHANA BULAN TOTAL 4 APRIL 2015 VERSI BMKG
Proses Gerhana Bulan Total 4 April 2015 diilustrasikan pada Gambar 1. Pada Gambar tersebut terlihat notasi P1, U1, U2, PUNCAK, U3, U4, dan P4 yang merupakan fase-fase Gerhana Bulan Total 4 April 2015. Waktu yang bersesuaian dengan fase-fase Gerhana Bulan tersebut ditampilkan dalam Tabel 1.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) ke Gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 1,2 menit. Adapun dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 29,7 menit. Sementara fase total gerhana, yaitu dari Gerhana Bulan total (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 12,2 menit.
Pada Gambar 2 ditampilkan Peta Keteramatan Gerhana Bulan Total 4 April 2015 di Indonesia, yang waktu-waktu kejadian gerhananya diuraikan di atas. Garis miring bertanda P1 yang melewati Papua menunjukkan proses Gerhana mulai (P1) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.
Sementara Garis miring bertanda U1 yang melewati Bali dan Kalimantan menunjukkan proses Gerhana Sebagian mulai (U1) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, di sebelah Timur garis P1 tersebut seluruh proses Gerhana Bulan akan bisa diamati dari wilayah Papua bagian Timur. Hal ini mengingat Bulan sudah terbit sebelum fase Gerhana mulai (P1) terjadi.
Adapun di antara garis P1 dan U1, yaitu pengamat di daerah Papua bagian Barat, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sebagian Kalimantan bagian Timur akan mendapati Bulan dalam fase Gerhana Penumbra saat Bulan terbit. Pengamat yang berada di sebelah barat garis U1 akan mengamati Bulan dalam fase Gerhana Sebagian saat Bulan terbit. Pada waktu-waktu berikutnya, semua pengamat bisa mengamati fase-fase gerhana hingga berakhirnya fase Gerhana berakhir (P4)
Gambar 2
Pada tahun 2015 ini diprediksi terjadi empat kali gerhana, yaitu:
- Gerhana Matahari Total 20 Maret 2015. Gerhana tersebut tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia. Gerhana tersebut hanya dapat diamati dari Asia Barat bagian Utara, Eropa, Afrika Utara dan Samudra Atlantik bagian Timur.
- Gerhana Bulan Total 4 April 2015. Gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia. Gerhana ini dapat diamati juga dari Amerika, Samudra Pasifik, Australia, Asia kecuali bagian Barat, dan sebagian kecil Afrika Timur.
- Gerhana Matahari Sebagian 13 September 2015. Gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Gerhana tersebut hanya dapat diamati di Antartika, Perbatasan Samudra Atlantik dan Hindia, dan Afrika bagian Selatan.
- Gerhana Bulan Total 28 September 2015. Gerhana ini tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia. Gerhana ini dapat diamati di Asia bagian Barat, Samudra Hindia bagian Barat, Afrika, Eropa, Samudra Atlantik, Amerika, dan Samudra Pasifik bagian Timur. (Antara/Bisnis.com)