Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proposal Reformasi Ekonomi Athena Kembali Ditolak

Proposal reformasi ekonomi terbaru Yunani kembali ditolak oleh para kreditur internasional, sementara Atena membantah akan kehabisan uang tunai pada 9 April.

Bisnis.com, ATHENA—Proposal reformasi ekonomi terbaru Yunani kembali ditolak oleh para kreditur internasional, sementara Atena membantah akan kehabisan uang tunai pada 9 April.

Menurut salah seorang perwakilan kreditur Yunani, daftar reformasi ekonomi yang diserahkan sudah ada kemajuan. Namun, masih jauh dari memuaskan. Hal ini membuat Athena tidak dapat membuka dana perpanjangan bailout-nya yang ditahan dan berpotensi kehilangan uang tunai.

"Departemen Keuangan menyangkal laporan anonim kepada Reuters mengenai isu-isu yang seharusnya dibahas dalam Kelompok Kerja Euro (Eurogroup) pada 1 April," kata kementerian keuangan dalam sebuah pernyataan, Kamis (2/4)

Masih menurut sumber yang sama, penolakan terjadi lantaran beberapa kebijakan seperti penanggulanan kemiskinan masih kurang detail atau tidak jelas berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan.

Kemudian kebijakan lainnya mengenai pajak, pasar tenaga kerja, peraturan yang memungkinkan pembayar pajak mencicil utangnya atau langkah-langkah untuk membatasi pendapatan otonomi daerah, masih belum sesuai dengan tujuan yang telah disepakati sebelumnya.

“Asumsi fiskal masih jauh dari optimistis,” kata beberapa pejabat. 

Selain itu, pejabat Zona Euro juga mengatakan tim perwakilan kreditur memang berada di Athena selama tiga minggu, namun benar-benar bekerja hanya empat hari terakhir. Dengan begitu, tidak mungkin mencapai kesepakatan di akhir April.

Mereka mengatakan perwakilan para kreditur sulit mendapatkan informasi mengenai kebijakan pemerintah Yunani. Hal itu dapat terjadi lantaran beberapa pejabat Athena tidak perduli dengan rencana perdana menteri atau tidak boleh berbicara mengenai mereka.

Kondisi ini membuat para menteri keuangan Zona Euro dan lembaga-lembaga kreditur kembali mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan Yunani pada 8 April. Namun, pada saat itu tidak mungkin akan ada kesepakatan yang dicapai. (Yudi Supriyanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper