Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIM EKSPEDISI NKRI 2015: Kembangkan Tanaman Kelor di NTT

Tim Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di bawah Komando Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Doni Monardo sedang berupaya mengembangkan tanaman kelor (moringa oleifera) di wilayah Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste.
Inilah tanaman kelor yang dikembangkan Tim Ekspedisi NKRI 2015 di Nusa Tenggara Timur./JIBI
Inilah tanaman kelor yang dikembangkan Tim Ekspedisi NKRI 2015 di Nusa Tenggara Timur./JIBI

Kabar24.com, JAKARTA — Tim Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di bawah Komando Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Doni Monardo sedang berupaya mengembangkan tanaman kelor (moringa oleifera) di wilayah Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste.

Kepala Bagian Operasional Ekspedisi NKRI 2015 Letnan Kolonel Infanteri Yuri Elias Mamahi mengatakan Danjen Kopassus Doni Monardo menginstruksikan kepada tim ekspedisi untuk menyiapkan lahan bagi pengembangan tanaman kelor. Tanaman kelor itu diharapkan dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sana.

“Solusinya yang bagus menanam kelor. Kita bekerjasama dengan teman-teman di Korem 161 Wirasakti Kupang melakukan persiapan untuk penanaman kelor,” katanya Letkol Yuri saat ditemui Bisnis di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (31/3/2015).

Pasalnya menurut Yuri, tanaman kelor diketahui tahan terhadap air sedangkan wilayah NTT tidak mudah menemukan air terutama saat musim kemarau, sehingga pemilihan kelor sesuai dengan keadaan alam di sana. Adapun jika musim hujan tiba masyarakat dapat kembali menanam jagung dan padi. 

Selain tahan air, tanaman kelor juga dapat bertahan hidup hingga 60 tahun. Dengan demikian masyarakat dapat memanfaatkan kelor dalam jangka waktu yang lama. 

Letkol Yuri menuturkan tanaman kelor dari tanah Timor menurut para ahli memiliki kandungan yang tinggi.  “Kami datang, kita sama-sama kembangkan dapat membantu penghidupan mereka,” katanya.

Yuri mengatakan untuk saat ini pengembangan kelor masih dalam tahapan pengelolaan lahan di Kabupaten Belu, Malaka, Soe, dan Kefamenanu Nusa Tenggara Timur. Dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 65 hektare milik warga sebagai lahan percontohan. “Jadi ini program jangka panjang,” katanya.

Menurut Yuri masyarakat di perbatasan perlu ditingkatkan tarif hidupnya di antaranya dengan mengembangkan tanama kelor. Kendati mereka juga memiliki lahan perkebunan jagung, padi dan ternak sapi.

“Nah itu pengembangan kelor berkat upaya pak Doni Monardo, komandan Ekspedisi NKRI,” katanya.

Sementara itu Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 merupakan kegiatan ekspedisi untuk mencari data, dan menelusuri potensi alam di kepulauan Nusa Tenggara yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Timur.

Kegiatan ekspedisi dimulai pada pada 5 Februari hingga 6 Juni 2015, dipimipin oleh Danjen Kopassus mengikutsertakan unsur TNI Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polri, tim ahli dari berbagai bidang seperti kehutanan, flora fauna, sosial budaya dan bencana.

Selain itu ekspedisi kali ini bagian dari lanjutan ekspedisi yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya, dimulai pada 2011 di Sumatera, Kalimantan 2012, Sulawesi 2013, Maluku 2014, dan Nusa Tenggara 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper