Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Akademi Petrokimia Segera Beroperasi di Cilegon

Akademi Komunitas Petrokimia akan segera beroperasi pada 2015, menempati gedung Center of Excellence Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan telah ditandatangani nota kesepahaman (MOU) antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi, Jumat (27/3/2015).
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara
Pekerja PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) menuangkan biji plastik (polypropylene) ramah lingkungan untuk bahan membuat kantong plastik yang mudah lapuk kembali menjadi tanah dalam tempo 4 bulan, di Cilegon, Banten, Selasa (12/11). Perusahaan petrokimia tersebut memproduksi biji plastik ramah lingkungan dengan kode Asrene SF5008E untuk dipasarkan ke semua kota Besar di Indonesia untuk mengurangi dampak buruk limbah plastik konvensional yang tidak bisa lapuk dalam ratusan tahun./antara

Kabar24.com, CILEGON - Akademi Komunitas Petrokimia akan segera beroperasi pada 2015, menempati gedung Center of Excellence Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan telah ditandatangani nota kesepahaman (MOU) antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi, Jumat (27/3/2015).

"Nantinya melalui Akademi Komunitas Petrokimia akan diselenggarakan pendidikan dan pelatihan setara program D1 dan D2 untuk memenuhi kebutuhan tenaga operator industri petrokimia di Provinsi Banten," kata Ketua INAplas (the Indonesian Olefin & Plastic Industry Association) Suhat Miyarso di Cilegon, Banten, Jumat (27/3/2015).

MOU ditandangani Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat, Sekda Provinsi Banten Kurdi Matin, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Sholeh Hidayat, dan Ketua INAPlas Suhat Miyarso.

Suhat berharap kehadiran Akademi Komunitas Petrokimia dapat memenuhi kebutuhan tenaga operator industri petrokimia yang banyak beroperasi di Provinsi Banten sehingga akan mengurangi biaya perekrutan SDM yang selama ini harus dilatih terlebih dahulu untuk menerima lulusan SMK/SMA.

"Kami harap kehadiran akademi ini akan dapat mewujudkan klaster industri petrokimia yang kompetitif dan berdaya saing tinggi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Suhat.

Ia mengatakan dalam MoU tersebut pihak industri yang tergabung dalam INAPlas berkewajiban untuk menyerahkan calon karyawan yang akan dilatih, serta juga diharuskan menyediakan tenaga ahli sebagai pengajar dalam akademi ini nantinya.

Suhat menjelaskan Akademi Komunitas Petrokimia ini sepenuhnya dibiayai dari anggaran Kementerian Perindustrian, sehingga industri akan diuntungkan karena selain menghemat biaya karena tidak perlu memberikan pelatihan lagi, juga lulusan dari akademi ini sudah disertifikasi.

Program yang dibuat untuk dua tahun dapat diikuti 30 sampai 40 siswa untuk setiap angkatan yang akan dilatih dan dididik dari tenaga ahli dari industri petrokimia dan dari tenaga pengajar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, papar Suhat.

Ia mengatakan kebutuhan SDM untuk operator di industri petrokimia cukup besar sebagai gambaran anggota aktif INAPlas saat ini 62 perusahaan, untuk Cilegon sendiri terdapat 5.000 tenaga operator, kalau dari jumlah tersebut 3 persen memasuki usia pensiun setiap tahun berarti dibutuhkan 150 tenaga operator baru.

Sekda Provinsi Banten Kurdi Matin menyatakan apresiasinya dengan didirikannya Akademi Komunitas Petrokimia karena akan menjadi solusi menekan angka pengangguran di Provinsi Banten khususnya bagi lulusan SMK/ SMA.

Terkait hal tersebut, Kurdi Matin minta kalangan industri petrokimia di Provinsi Banten agar dapat memprioritaskan tenaga setempat untuk direkrut sebagai tenaga kerja untuk selanjutnya dilatih di akademi tersebut.

Kehadiran akademi tersebut akan menciptakan efek lanjutan (multiplier effect) sehingga pada akhirnya akan menjadi solusi mendapatkan devisa dan perolehan pajak, ujar Kurdi.

Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengatakan Kementerian Perindustrian telah mengalokasikan anggaran senilai Rp35 miliar untuk pengadaan peralatan untuk keperluan praktikum sehingga nantinya di lokasi tersebut terdapat miniatur pabrik.

"Segera kami lakukan lelang sehingga sebelum tahun 2015 berakhir peralatan tersebut sudah tersedia sehingga program D1 dan D2 sudah dapat dijalankan," kata Syarif.

Syarif mengatakan dengan hadirnya miniatur pabrik tersebut maka mereka yang mengikuti program ini akan terlatih dan terampil saat harus berkerja nanti, setidaknya filosofinya sama sehingga kalangan industri tidak perlu menganggarkan biaya pelatihan.

Ia mengatakan Kemenperin sudah memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan program akademi komunitas semacam ini, terdapat 12 sekolah untuk mencetak tenaga terampil sehingga dapat diserap di sektor industri seperti Sekolah Menengah Analis Kimia, Sekolah Menengah Teknologi Industri, Sekolah Menengah Teknologi Pengolahan.

Kesiapan untuk menjalankan akademi komunitas juga dikemukakan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Sholeh Hidayat yang menyatakan, pihaknya siap untuk ikut berkontribusi melalui pengajar yang berkompeten dan berpengalaman. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper