Kabar24.com,SEMARANG—Para investor yang berminat membenamkan modal di Jawa Tengah pada 2014 masih didominasi pelaku domestik dibandingkan dengan pengusaha asing.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan kesimpulan para investor dalam negeri mendominasi bisa dilihat dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menembus angka Rp100-an triliun.
Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) tahun lalu diangka Rp6,5 triliun. Adapun total realisasi investasi pada 2014 diangka Rp124 triliun atau melampui target diangka Rp119 triliun.
“Untuk investasi PMA perlu dikawal agar realisasinya lebih baik. Kalau PMDN sudah baik karena capaiannya melebihi target,” ujarnya, Selasa (17/3/2015).
Fakta tersebut, kata dia, menunjukkan investasi asing tidak cukup berhasil di Jawa Tengah. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan kajian agar Jateng ‘seksi’ untuk investasi asing.
Saat ini, menurut Sujarwanto, Jateng telah memiliki enam kawasan industri dan satu kawasan industri di Cilacap. Kalau yang ada sekarang sudah memegang izin prinsip bisa terealisasi, ujarnya, sebenarnya luar biasa.
“Tidak perlu semuanya yang terealisasi. Katakan Cilacap saja yang terbangun, sudah membuat Jateng maju,” paparnya.
Pihaknya mengakui ntuk merealisasikan kawasan industri itu, lanjutnya, terganjal sejumlah persoalan seperti ketersediaan air baku, energi dan infrastruktur.
Untuk mengatasinya, butuh integrasi baik dari investor sendiri, pemerintah daerah dan dukungan dari pemerintah pusat.
“Ini kasus PT Kawasan Industri Kendal dari Jababeka yang menggarap lahan industri di Kendal. Kalau kita lihat, untuk merealisasikan Kendal butuh investasi penyedia air baku. Ini sudah dievaluasi dan ada dua versi. Satu adalah Kali Blorong dan dua, memanfaatkan sisa air dari Waduk Jatibarang,” terangnya.