Kabar24.com, JAKARTA— Kesehatan perdana menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew, yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia parah sejak 5 Februari, semakin buruk.
"Kondisi Lee Kuan Yew memburuk karena infeksi. Dia mendapat obat antibiotik. Dokter terus memantau keadaannya," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Selasa (17/3/2015).
Lee dirawat di rumah sakit di Singapura dan dipasangi ventilator. Bapak Singapura modern, Lee, yang pada September lalu berusia 91 tahun mendapat pujian luas atas keberhasilan ekonomi negara kota itu.
Meskipun Lee sudah mundur dari pentas politik dan publik, kesehatannya dipantau dari dekat, karena dia masih dilihat sebagai tokoh berpengaruh bagi pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh anak lelaki tertuanya.
Dolar Singapura turun setelah berita mengenai memburuknya kondisi kesehatan Lee tersebut.
Lee yang merupakan pengacara lulusan Cambridge memiliki peran sentral dalam membangun Singapura menuju salah satu negara terkaya dunia atas dasar pendapatan per kapita, dengan peran yang kuat dan dalam bagi negara dan sedikit kesabaran bagi mereka yang berbeda pandangan.
Lee mendirikan Partai Aksi Rakyat yang memerintah Singapura sejak 1959 dan memimpin negara tersebut sejak pisah dari Malaysia dan lahir sebagai negara baru pada 1965.
Dalam sebuah buku yang diterbitkan pada 2013, Lee mengatakan dia merasa dari hari ke hari semakin lemah. Sesaat setelah dikabarkan kondisinya memburuk, akun Facebook perdana menteri Singapura itu segera dibanjiri ratusan komentar.
"Untuk semua karya dan keyakinan beliau, dan kami sebagai bangsa, kami hanya bisa berdoa untuk kesehatannya, dan meneruskan warisannya membangun bangsa yang lebih baik dari semua yang ia ajarkan kepada kami," kata Darius Lim.