Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Murka Karena Pernyataan Sekjen ASEAN Ini

China mengungkapkan kemarahannya, Rabu (11/3/2015), kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, asal Vietnam, atas tanggapannya terkait dengan sengketa Laut Cina Selatan, yang menolak pengakuan China atas dasar sembilan garis putus-putus di peta.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, Sekjen ASEAN Le Luong Minh. /
Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, Sekjen ASEAN Le Luong Minh. /

Bisnis.com, BEIJING - China mengungkapkan kemarahannya, Rabu (11/3/2015), kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, asal Vietnam, atas tanggapannya terkait dengan sengketa Laut Cina Selatan, yang menolak pengakuan China atas dasar sembilan garis putus-putus di peta.

Sekjen ASEAN Le Luong Minh, mantan diplomat Vietnam, mengatakan kepada Manila Times pada pekan lalu bahwa ASEAN menolak kebijakan China menggunakan garis putus-putus untuk menegaskan kedaulatannya atas sejumlah pulau kecil dan karang di laut itu.

Penyatuan ekonomi ASEAN bisa terpengaruh oleh "setiap permusuhan", yang bisa pecah, tambah dia. Vietnam berulangkali mengeluhkan mengenai langkah agresif Tiongkok di kawasan perairan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan bahwa China selalu mendukung integrasi ekonomi ASEAN, namun ASEAN tidak berada di satu pihak dalam sengketa Laut China Selatan.

"Le Luong Minh adalah Sekjen ASEAN, dan dalam isu Laut China Selatan seringkali membuat pernyataan sepihak yang tidak sesuai dengan fakta ataupun sesuai dengan posisinya," kata Hong.

"Ini adalah penyimpangan serius dari posisi netral yang harus dimiliki ASEAN dan sekjennya, dan merusak citra ASEAN sebagai organisasi kawasan internasional," tambah dia.

Sekjen ASEAN harus memastikan bahwa ASEAN tetap pada janjinya untuk netral dan tidak "menggunakan kantor publik untuk keuntungan pribadi", kata Hong.

Belum jelas kenapa China menunggu begitu lama untuk menanggapi pernyataan yang dipublikasikan Rabu pekan lalu.

China mengklaim sekitar 90% kawasan Laut China Selatan, dan menegaskan klaimnya itu dengan membuat sembilan garis putus-putus di peta resminya, membentang hingga ke jantung maritim Asia Tenggara.

Vietnan, Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga memiliki klaim di sebagian wilayah perairan yang memiliki potensi kekayaan energi dan menjadi lintasan utama pelayaran dunia. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper