Bisnis.com, JAMBI - Nyawa tiga penderita demam berdarah dengeu (DBD) di Pulau Pandan, Kota Jambi akhirnya melayang. Kebutuhan pertolongan darurat yang mendesak, gagal diberikan. Lantaran, Puskesmas Putri Ayu dan Rumah Sakit Abdul Manap kota itu, menolak.
Akibat lambannya mendapat pertolongan, tiga pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) asal Pulau Pandan, Kota Jambi, meninggal dunia.
Asnadi, warga Pulau Pandan ketika dikonfirmasi di Jambi, Senin, mengungkapkan, ada pasien DBD di daerahnya yang dibawa ke Puskesmas Putri Ayu, tapi sayangnya pasien DBD itu ditolak. Tak hanya Puskesmas pasien DBD yang sudah kritis itu sempat dirujuk ke rumah sakit Abdul Manap Kota Jambi, tapi lagi-lagi ditolak.
"Akhirnya pasien itu meninggal. Kami sedih, kok pasien yang hendak berobat malah ditolak. Saat ini keluarga korban yang sudah meninggal ada juga yang terserang DBD. Mereka sudah pasrah," kata Asnadi, saat mengadukan hal itu ke DPRD Provinsi Jambi.
Menurut Asnadi, sudah tiga orang warga pulau pandan yang bernasib serupa. Berobat lalu ditolak Puskesmas dan akhirnya meninggal karena terlambat mendapat pertolongan.
Sebagai masyarakat biasa, Asnadi berharap kepada pemerintah untuk peduli dengan nasib mereka. Masyarakat kecil memang sulit secara ekonomi, tapi katanya jangan diperlakukan seperti hewan. Harusnya ada rasa kemanusiaan, orang sakit hendaknya ditangani dulu, soal uang itu belakangan.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Provinsi Jambi, Ar Syahbandar, saat menerima laporan dari warga tersebut menyatakan keprihatinanya atas peristiwa yang menimpa pasien DBD itu.
Menurut syahbandar, kejadian ini pasti mengetuk hati siapa saja yang masih punya hati nurani. Dizaman sekarang kata dia, ternyata masih ada rumah sakit yang menolak pasien kritis.
Syahbandar menyarankan warga yang merasa dirugikan segera melapor ke ombudsman Provinsi Jambi atas buruknya pelayanan puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, ia mendorong masyarakat menggugat pemerintah yang terkesan mengabaikan kehidupan.
"Daerah kita ini memang sudah kacau. Kita tentu sangat kecewa dengan peristiwa ini. Apalagi sampai jatuh korban jiwa. Selakj dewan kami sangat prihatin. Nanti kami akan minta keterangan dari Dinkes dan pemerintah terkait, apa masalahnya," kesalnya.
Ia berharap kedepan tak ada lagi Puskesmas dan rumah sakit yang menolak pasien DBD. Jika memang tak mampu menangani, sampaikan baik-baik ke keluarga pasien.
"Pemkot seharusnya sinergi dengan Provinsi. Pokoknya kedepan kita minta jangan sampai ada penolakan lagi," katanya.