Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar Berasuransi pada Warga Mawali

Kepesertaan masih menjadi isu penting dalam penyelenggaraan program BPJS Kesehatan. Semakin banyak peserta program, maka dana yang dihimpun akan semakin banyak sehingga diharapkan akan mampu menutup kebutuhan klaim bagi peserta yang sakit.
Kepesertaan BPJS Kesehatan yang masih didominasi oleh peserta yang sakit membuat jumlah iuran yang dihimpun tidak cukup untuk membayar tagihan klaim. /Bisnis.com
Kepesertaan BPJS Kesehatan yang masih didominasi oleh peserta yang sakit membuat jumlah iuran yang dihimpun tidak cukup untuk membayar tagihan klaim. /Bisnis.com

Bisnis.com, BITUNG - Pada periode 1980-an, jauh sebelum pemerintah memperkenalkan program jaminan kesehatan nasional, warga Mawali di Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara, telah mempraktikkan asuransi kesehatan yang diinisiasi oleh gereja.

Warga Kelurahan Mawali berinisiatif menghimpun dana sebagai cadangan untuk membiayai pengobatan rawat inap di rumah sakit. Prinsipnya mirip seperti asuransi kesehatan yang memberikan layanan hospital income. Mereka menyebutnya dengan istilah Dana Sehat.

Dana Sehat dikelola oleh warga yang tergabung dalam kolom—satuan terkecil jemaat—Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) di Mawali. Setiap anggota kolom secara otomatis menjadi anggota “asuransi” dana sehat dengan membayar uang pangkal yang dilanjutkan dengan iuran rutin setiap bulan.

Praktik asuransi kesehatan sederhana ini telah menarik perhatian World Health Organization (WHO). Pada 1993, Direktur Jenderal WHO Hiroshi Naka Jima memberikan penghargaan khusus kepada warga Mawali atas inisiatif tersebut. Penghargaan itu diabadikan dalam bentuk tugu prasasti yang hingga kini masih kokoh berdiri di jalan raya Mawali.

Bahkan ketika pemerintah memulai program jaminan kesehatan nasional melalui BPJS Kesehatan, praktik asuransi berbasis komunitas ini masih terus berjalan. Kini, Dana Sehat dikelola oleh 11 kolom, masing-masing beranggotakan sekitar 30 kepala keluarga.

Selama lebih dari 30 tahun, pengelolaan Dana Sehat di Mawali tidak sekalipun jebol, dalam artian klaim yang dibayarkan tidak pernah melampaui total iuran yang dihimpun. Surplus dana iuran disimpan di bank.

Lurah Mawali, Jeffri Mamile, mengatakan salah satu kunci sukses pengelolaan Dana Sehat adalah kesadaran masyarakat untuk mengikuti program ini secara sukarela. Warga rutin menyetor iuran bulanan meskipun tidak pernah mengajukan klaim. Pembayaran iuran dilakukan atas dasar kesediaan untuk bergotong royong.

Setiap tahun, kata Jeffri, jumlah warga yang dirawat di rumah sakit tidak pernah melebihi 4 orang, sangat sedikit jika dibandingkan ratusan warga yang terus membayar iuran secara rutin. Saat ini, iuran bulanan dana sehat berkisar antara Rp20.000-Rp50.000 perkepala keluarga.

“Selalu cukup, tidak pernah kurang, karena warga terus membayar iuran,” katanya sebagaimana dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Senin (9/3//2015).

Kesadaran untuk membayar iuran secara rutin dipengaruhi oleh ikatan komunal antarwarga di dalam kolom. Mereka beribadah dalam satu gereja dan tinggal bertetangga.

Jeffri mengatakan kebiasaan menyisihkan dana bulanan untuk Dana Sehat membuat warga Mawali lebih mudah diajak bergabung dalam program BPJS Kesehatan. Saat ini, menurut Jeffri, hampir seluruh warga Mawali telah terdaftar sebagai peserta program jaminan kesehatan nasional tersebut.

Kepesertaan masih menjadi isu penting dalam penyelenggaraan program BPJS Kesehatan. Semakin banyak peserta program, maka dana yang dihimpun akan semakin banyak sehingga diharapkan akan mampu menutup kebutuhan klaim bagi peserta yang sakit.

Sayangnya, hingga saat ini, kepesertaan BPJS Kesehatan dinilai belum maksimal. Lina Nurena, Kepala Divisi Regional X BPJS Kesehatan, mengakui sebagian besar peserta yang mendaftarkan diri cenderung memiliki masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan dalam waktu dekat.

“Mendaftar karena memang sedang sakit,” katanya.

Sebagai program jaminan kesehatan nasional, BPJS Kesehatan memang tidak membatasi kepesertaan. Pun, BPJS tidak mensyaratkan medical check-up bagi calon peserta. Seluruh jenis penyakit ditanggung, tidak ada pengecualian sebagaimana umumnya asuransi komersial. Dengan karakteristik asuransi seperti ini, maka klaim asuransi rentan jebol bila tidak didukung oleh iuran dari peserta yang sehat.

Lina menghitung biaya yang dibutuhkan untuk merawat seorang penderita gagal ginjal selama satu bulan setara dengan iuran dari sekitar 117 orang yang sehat, dengan asumsi pasien tersebut membutuhkan 4 kali  cuci darah dengan biaya Rp750.000 setiap kali. Perhitungan sederhana tersebut belum memasukkan komponen biaya obat dan biaya perawatan lainnya.

Kepesertaan BPJS Kesehatan yang masih didominasi oleh peserta yang sakit membuat jumlah iuran yang dihimpun tidak cukup untuk membayar tagihan klaim. Sepanjang 2014, dana iuran yang dihimpun oleh BPJS Kesehatan Regional XI yang meliputi wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara mencapai Rp624,6 miliar. Pada periode yang sama, klaim yang dibayarkan mencapai dua kali lipatnya yakni Rp1,20 triliun.

Melihat kondisi tersebut, Lina berupaya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama mereka yang sehat, untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta. Tak kalah penting, pihaknya juga berusaha menjaga keberlangsungan pembayaran iuran dari peserta.

Kunci keberhasilan program jaminan kesehatan nasional adalah gotong royong. Warga yang sehat membantu warga yang sakit. Tentang gotong royong dalam menjaga kesehatan ini, kita bisa belajar kepada warga Mawali. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper