Kabar24.com, PALEMBANG—Kementerian Sosial meminta pemerintah kabupaten/kota Sumatra Selatan segera mempercepat penyerahan surat perintah alokasi beras miskin (raskin) agar target penyaluran pada kuartal I/2015 sebanyak 19.000 ton dapat terealisasi.
Pasalnya, hingga saat ini penyaluran raskin baru dari Bulog Sumsel baru sekitar 1.732 ton atau 9,12% dari target kuartal I/2015. Akibat mandeknya penyaluran raskin, gudang Bulog Sumsel penuh dengan tumpukan raskin.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan penumpukan stok beras di gudang Bulog tersebut tidak pantas. Menurutnya, raskin harus segera didistribusikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Saya minta semua bupati atau walikota di Sumsel kirim surat perintah alokasi [SPA] secepatnya ke Bulog. Tidak ada waktu paling lambat, yang pasti harus secepatnya,” tegasnya di sela-sela kunjungannya ke gudang Bulog Sumsel, Selasa (3/3/2015).
Dia mengungkapkan pemerintah kabupaten/kota seharusnya mengajukan SPA pada Januari yang lalu. Akan tetapi, baru beberapa kabupaten/kota saja yang sudah mengirimkan SPA. Alhasil, raskin yang sudah disalurkan baru sebanyak tiga kabupaten/kota.
Meski menyayangkan mandeknya penyaluran raskin bagi masyarakat miskin di Sumatra Selatan, Khofifah menuturkan Bulog akan tetap memastikan raskin yang akan disalurkan tetap aman dan layak dikonsumsi.
“Saya lihat berasnya terawat dengan baik dan cukup banyak yang menumpuk. Seharusnya, raskin ini sudah terdistribusi ke masyarakat, tapi ini ternyata belum,” ujar perempuan yang sempat menjadi salah satu anggota komisi VII DPR.
Selain dari sisi distribusi, Khofifah juga menyinggung harga raskin yang belum tertib. Menurutnya, harga raskin yang dipatok pemerintah pusat senilai Rp1.600 per kg, justru melonjak ketika sampai di tangan para penerima manfaat raskin.
Hal ini dikarenakan Bulog hanya mendistribusikan raskin ke titik distribusi. Akibatnya, dari titik distribusi ke tangan para penerima manfaat kemungkinan besar terjadi kenaikan harga. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah daerah melakukan pendampingan di titik distribusi.
Khofifah mengaku proses distribusi raskin hingga ke tangan penerima manfaat selama ini masih banyak persoalan. Meski demikian, program yang menghabiskan anggaran hingga Rp18,9 triliun itu akan terus dilakukan evaluasi secara berkelanjutan oleh pemerintah.
Sementara itu, Plt Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Abdul Basip mengatakan penyaluran raskin masih terus dilakukan. Dia optimistis target penyaluran raskin sebanyak 19.000 ton pada kuartal I/2015 dapat direalisasikan.
“Hingga Maret akan didistribusikan 19.000 ton, namun saat ini baru terealisir 1.732 ton. Di Kota Palembang sendiri baru tersalur 300 ton raskin. Pokoknya, sebelum Maret kelar, kami upayakan raskin sudah tersalurkan semua,” katanya. []