Bisnis.com, SEMARANG - Tingginya curah hujan pada triwulan I dinilai menjadi pemicu utama anjloknya produksi padi sepanjang 2014 di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jateng, Totok Tavirijanto mengatakan pernurunan produksi sejalan dengan berkurangnya luas panen.
Kondisi itu turut didorong oleh hujan yang intensif terjadi pada bulan-bulan awal 2014.
“Turunnya luas panen lebih banyak dikarenakan subround pertama, Januari-Maret, kebanyakan air,” katanya, Senin (2/3/2015).
Totok menuturkan hal itu terutama terjadi di wilayah pantai utara Jateng. Padahal, sejumlah wilayah di Pantura merupakan sentra penghasil beras.
Keadaan tersebut menyebabkan proses penyerbukan dan pembuahan tidak berjalan dengan baik. Dengan begitu, luas lahan puso atau rusak meningkat di wilayah tersebut.
“Pantura mulai dari Brebes sampai Rembang banyak banjir yang menyebabkan puso,” katanya.
BPS Jateng mencatat angka sementara produksi padi, berupa gabah kering giling pada 2014 sebesar 9,65 juta ton. Jumlah tersebut menurun sebanyak 696.712 ton atau 6,73% dibandingkan 2013 yang mencatat angka tetap produksi mencapai 9,65 juta ton.