Bisnis.com, TANGERANG — Pemerintah Kota Tangerang menyatakan tengah serius menjajaki kerja sama pengelolaan sampah menjadi energi listrik dengan investor lokal.
Arief R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang, mengatakan seorang investor dalam negeri menawarkan kerja sama pengelolaan sampah dengan sistem pembakaran yang dapat menghasilkan energi terbarukan untuk komersil.
“Pemkot tidak harus membayar atas jasa pembakaran yang menggunakan alat milik perusahaan tersebut, Pemkot hanya diminta untuk menyediakan sampahnya saja,” ujarny Arief di Kota Tangerang, Jumat (27/2.2015).
Menurutnya, teknologi pengolahan sampah yang dimiliki oleh investor berupa insenerator, atau teknologi pengolahan sampah bertemperatur tinggi sehingga panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik.
Kompensasi dari kerja sama ini, tuturnya, listrik yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan menjadi milik investor dan kemudian dijual kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam hal ini pemerintah daerah mendapatkan keuntungan pengelolaan sampah bernilai tambah.
Ivan Yulianto, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, mengatakan metode pengolahan sampah menjadi energi terbarukan ini sudah berhasil di sejumlah wilayah, salah satunya Kota Cikarang.
“Kami tertarik. Karena sudah diuji coba di wilayah lain. Alat ini mampu membakar 6 ton sampah dalam satu jam, bila dioperasikan selama 24 jam tinggal dikalikan saja,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini tumpukan sampah di lokasi TPA Rawa Kucing telah mencapai 5 kubik, dengan jumlah sampah yang diproduksi masyarakat dalam seharinya mencapai 1000 ton. Jika sampah tidak dikelola dengan baik, maka dapat menimbulkan permasalahan yang serius.