Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Diserang Wabah Demam Berdarah Jenis Baru

Malaysia menghadapi ancaman wabah demam berdarah jenis baru yang lebih berbahaya.
Ilustrasi-nyamuk demam berdarah/Foxnews
Ilustrasi-nyamuk demam berdarah/Foxnews

Kabar24.com, KUALA LUMPUR- Malaysia menghadapi ancaman wabah demam berdarah jenis baru yang lebih berbahaya karena bisa merusak otak dan hati penderita serta mengakibatkan banyak kematian dalam waktu singkat.

Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri S. Subramaniam seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Kamis (26/2/2015), mengatakan wabah itu saat ini ibarat pembunuh nomor satu di negara tersebut karena gejala serangan penyakit telah berubah dari sebelumnya.

Virus demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes tersebut mengakibatkan terjadinya bengkak pada otak atau tisu lapisan luar otak. Penderita akan mengalami kelelahan, koma, sakit kepala, dan lumpuh.

Menteri Kesehatan Malaysia mengatakan sebanyak 54 kematian akibat demam berdarah dilaporkan terjadi dalam waktu 52 hari pertama 2015, dibandingkan 25 kasus kematian dalam tempo sama pada 2014.

"Wabah demam berdarah saat ini lebih kuat dan berat. Ia ibarat pembunuh nomor satu dan menjadi wabah paling berbahaya yang pernah dihadapi Malaysia karena mampu merusak otak dan hati," katanya.

Menurut dia, Selangor masih menjadi penyumbang utama terhadap kasus demam berdarah, yaitu 58% dari total 22.788 kasus yang tercatat dalam tempo itu.

Kementerian Kesehatan telah melakukan "Ops Gempur Aedes" di 56 lokasi prpoyek konstruksi di Selangor selama 14 hari mulai 10 Februari, dan 52 di antaranya menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes.

Sebanyak 44 lokasi proyek konstruksi diperintahkan untuk ditutup dan mereka yang terlibat akan diseret ke pengadilan. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper