Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Badan SAR Nasional Sukses Lakukan Misi Pertolongan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Badan SAR Nasional sukses melakukan misi pertolongan kepada korban yang mengalami kecelakaan atau bencana dan pemerintah akan selalu mendukung langkah yang dilakukan badan tersebut.
Wapres Jusuf Kalla (tengah) berdiskusi dengan Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Pangkoopsau I Marsda TNI A. Dwi Putranto (kiri) ketika memantau melalui layar monitor pencarian pesawat Air Asia QZ8051 dengan rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak di Kantor Basarnas Jakarta, Minggu (28/12). Pemerintah akan mengeluarkan kekuatan penuh untuk mencari pesawat AirAsia yang membawa 138 penumpang dewasa, 16 anak, satu bayi serta tujuh awak pesawat yang diduga hilang di lepas pantai Belitung. /Antara
Wapres Jusuf Kalla (tengah) berdiskusi dengan Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito (kanan) dan Pangkoopsau I Marsda TNI A. Dwi Putranto (kiri) ketika memantau melalui layar monitor pencarian pesawat Air Asia QZ8051 dengan rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak di Kantor Basarnas Jakarta, Minggu (28/12). Pemerintah akan mengeluarkan kekuatan penuh untuk mencari pesawat AirAsia yang membawa 138 penumpang dewasa, 16 anak, satu bayi serta tujuh awak pesawat yang diduga hilang di lepas pantai Belitung. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Badan SAR Nasional sukses melakukan misi pertolongan kepada korban yang mengalami kecelakaan atau bencana dan pemerintah akan selalu mendukung langkah yang dilakukan badan tersebut.

"Basarnas hendaknya terus belajar dari pengalaman dalam menangani musibah dan memanfaatkan informasi serta hubungan dengan instansi lain," kata Jusuf Kalla saat membuka Sarasehan Badan SAR Nasional (Basarnas) 2015 di Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, serta Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo.

Wapres mengatakan operasi yang dilakukan Basarnas dalam misi kemanusiaan pertolongan AirAsia QZ8501 merupakan salah satu bukti bahwa kemampuannya tidak perlu diragukan lagi dalam jalankan tugasnya.

Sebenarnya, misi Basarnas mirip dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sehingga dalam menjalankan tugas harus bekerjasama.

Wapres minta Basarnas dalam menjalankan tugas hendaknya juga menggandeng instansi lain seperti angkata darat, angkatan laut, angkatan udara, BMKG, kementerian/instansi, hingga peran masyarakat.

Dalam kasus AirAsia misalnya, Wapres menilai peran masyarakat khususnya nelayan juga memberikan andil penting bagi penemuan korban serta serpihan potongan pesawat.

Selain itu, kemajuan teknologi informasi juga memberikan andil dalam suksesnya pencarian korban kecelakaan dan bencana. "Tanpa ada kerja sama dan operasi akan sulit menemukan kotak hitam pesawat," katanya.

Bambang Soelistyo mengatakan dengan letak geografis yang sangat berpotensi atas banyaknya bencana alam ataupun musibah menjadikan Basarnas memiliki tugas cukup berat dalam memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat.

Diakuinya sangat tidak mungkin Basarnas bekerja sendiri tanpa bantuan dari instansi lain ataupun potensi SAR baik dari instansi pemerintah dan swasta. "Peristiwa AirAsia beberapa waktu lalu membuktikan bahwa kerja sama antarinstansi dan pemerintah sangat penting dalam menemukan korban dan serpihan pesawat," kata Bambang. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper