Kabar24.com, PALEMBANG -- Kemacetan lalu lintas mewarnai perayaan imlek di kawasan pecinan di Palembang, Sumatra Selatan.
Kawasan permukiman warga etnis China di Jalan Dempo Palembang, Sumatra Selatan, pada puncak perayaan Tahun Baru Imlek, Kamis malam (19/2/2015), mengalami kemacetan karena dipadati kendaraan tamu yang mengunjungi keluarga dan teman.
Pantauan di kawasan itu tampak kendaraan roda empat milik tamu dan kerabat warga yang sedang merayakan tahun baru China atau Sin Cia itu diparkir di sepanjang jalan menuju kompleks permukiman warga keturunan China itu.
Ramainya kendaraan yang parkir di pinggir jalan, mendorong pemuda yang tinggal di sekitar kawasan Jalan Dempo itu menjadi juru parkir dadakan untuk mengais rezeki dan membantu mengatur parkir kendaraan tamu agar tidak terjadi kemacetan arus lalu lintas yang parah.
Salah seorang pemuda setempat Irwan mengatakan, momentum Tahun Baru Imlek ini sangat dinantikan warga sekitar Jalan Dempo karena bisa mendapat uang yang lumayan banyak dari jasa mengatur parkir dan menjaga kendaraan tamu warga keturunan Tionghoa di kawasan "pecinan" Palembang ini.
"Warga keturunan China yang berkunjung ke rumah teman dan kerabatnya untuk bersama-sama merayakan Imlek memberi uang parkir paling sedikit Rp10.000 bahkan ada juga yang memberi angpaw kepada kami yang membantu mengatur parkir dan menjaga kendaraan mereka," ujarnya.
Kawasan Dempo ini setiap Imlek sangat ramai karena di daerah tersebut banyak bermukim sesepuh dan pengusaha keturunan China, sehingga yang bertamu bukan hanya keluarga tetapi juga karyawan dan relasi bisnis atau mitra kerja warga keturunan itu, kata warga setempat.
Selain warga di kawasan permukiman China itu yang memanfaatkan momentum Imlek menjadi juru parkir dadakan, sejumlah warga yang tinggal di sekitar vihara juga tidak melewatkan kesempatan mengais rezeki membantu menjaga keamanan dan mengatur parkir kendaraan pengunjung tempat ibadah tersebut.
Sejumlah warga terutama pemuda di Jalan Papera Sei Baung, Palembang, sejak Rabu (18/2) sore hingga Kamis malam tampak memanfaatkan ramainya kendaraan roda dua dan empat milik warga keturunan China yang melakukan ritual keagamaan di Vihara Dharma Kirti yang ada di kawasan jalan tersebut.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar vihara Dharma Kirti Palembang, Oyong mengatakan, dia dan sejumlah teman-temannya sudah dua hari ini membantu pengurus vihara untuk menjaga keamanan dan mengatur parkir kendaraan pengunjung tempat ibadah tersebut.
"Pada setiap Tahun Baru Imlek dan momentum tertentu ramai kendaraan pengunjung vihara yang diparkir di sepanjang jalan Papera, kondisi tersebut mendorong pemuda di daerah ini memanfaatkannya untuk mendapatkan uang tambahan," ujarnya.
Lumayan uang yang diperoleh dari menjadi juru parkir dadakan, selama dua hari ini masing-masing warga bisa mengantongi minimal Rp100.000 per orang.
Sementara pantauan di sejumlah kawasan pertokoan di Palembang seperti pusat pertokoan elektronik di Jalan Kolonel Atmo, Jalan beringin Janggut dan pertokoan pasar 16 Ilir yang biasanya ramai, pada Tahun Baru Imlek ini tampak lengang karena sebagian besar toko milik warga keturunan China itu tutup.
Sedangkan pusat perbelanjaan seperti mal Palembang Trade Center (PTC) dan Palembang Indah Mall (PIM) tampak buka normal seperti biasanya dan jalan menuju pintu masuk hingga tempat parkir dipadati kendaraan roda dua dan empat.
Suasanya cukup ramai karena banyak warga yang menikmati hari libur Imlek itu untuk belanja berbagai kebutuhan sandang dan pangan, menikmati makanan siap saji, dan membawa anak-anak menikmati permainan yang tersedia di mal tersebut.