Bisnis.com, JAKARTA—Badan SAR Nasional (Basarnas) akan diubah menjadi lembaga yang terbuka. Tujuannya, agar bisa mengutamakan keterlibatan kemampuan potensi masyarakat dalam penanganan bencana alam di tanah air.
"Basarnas akan kita jadikan open institution. Basarnas tidak eksklusif yang hanya diisi PNS dan TNI/ Polri, tetapi rakyat yang memiliki kemampuan bisa bergabung," ungkap Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelityo.
Menurut Soelistyo, nantinya masyarakat yang memiliki potensi tersebut akan dididik di Basarnas, agar memiliki kemampuan dalam hal pencarian dan pertolongan yang sesuasi standar. "Seperti offroader. Mereka memiliki kemampuan mengendarai di medan yang ekstrim. Nah kemampuan mereka ini kita bina dan manfaatkan untuk operasi pertolongan," jelasnya.
Dengan langkah tersebut, katanya, Basarnas nantinya dibikin ramping, sehingga lebih efisien, dan hanya sebagai kordinator dan memonitor kegiatan pencarian dan pertolongan.
"Kita akan membangun command center yang besar. Di sini kita kita bisa mengkordinasi dan memonitor operasi SAR," tambah Soelistyo.
Soelistyo menambahkan, Basarnas tidak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa peran serta masyarakat " Seperti dalam kerjasama dengan lembaga - lembaga sekarang ini yaitu BMKG, BPPT, ORARI, IOF, Federasi FPI dan Metro TV . Mereka memiliki potensi yang perlu kita manfaatkan untuk operasi SAR," papar dia.