Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Penyakit Menular dari Hewan Ini Masih Hantui Kaltim

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan tiga jenis penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan oleh hewan masih melanda Kaltim. Tiga penyakit tersebut yaitu rabies, flu burung dan anthrax.
Dari tiga penyakit zoonosis di Kaltim, penyakit rabies dari anjing tergolong paling sulit dicegah dan ditangani, sedangkan flu burung dan anthrax sudah jarang terjadi./Ilustrasi-Antara
Dari tiga penyakit zoonosis di Kaltim, penyakit rabies dari anjing tergolong paling sulit dicegah dan ditangani, sedangkan flu burung dan anthrax sudah jarang terjadi./Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, SAMARINDA – Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan tiga jenis penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan oleh hewan masih melanda Kaltim. Tiga penyakit tersebut yaitu rabies, flu burung dan anthrax.

Dikutip dari laman resmi Dinas Peternakan Kaltim, Kamis (12/2/2015), Kepala Bidang kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kaltim Edith Hendartie mengatakan dari tiga penyakit tersebut, penyakit rabies tergolong paling sulit dicegah dan ditangani, sementara flu burung dan anthrax sudah jarang terjadi.

“Hal yang sulit dilakukan adalah penanganan terhadap penyakit rabies, penyakit anjing gila ini sulit untuk ditangani dan dicegah,” katanya.

Dia menyebutkan penyakit itu sulit dideteksi karena penyebarannya yang dapat melalui beberapa hewan peliharaan lain. Dia menyebutkan selain melalui anjing, penyakit rabies juga dapat menular melalui kera dan kucing. “Tetapi kasus terbanyak penularannya ada pada anjing,” ungkapnya.

Hendartie menuturkan kesulitan dalam menanganai rabies pada anjing dkarenakan faktor pemiliknya. Misalnya, katanya, pemilik anjing tidak peduli apakah binatang peliharaannya itu sudah tertular virus rabies atau tidak.

Para pemilik anjing itu, jelasnya, enggan membawa anjingnya kepada tim dari Dinas Peternakan yang datang ke desanya untuk memeriksa kesehatan hewan peliharaan yang dimiliki warga di desa tersebut.

Bahkan, katanya, ada warga yang memiliki 50 ekor anjing yang disewakan untuk berburu. Masalahnya, anjing-anjing yang disewakan itu tidak dirawat kesehatannya sehingga dikhawatirkan tertular berbagai penyakit, terutama rabies.

Faktor lain yang membuat penyakit rabies sulit diberantas adalah adanya anjing liar yang sering masuk keperkampungan warga. Menurutnya, anjing-anjing liar ini sangat potensial terjangkit berbagai penyakit hewan, termasuk penyakit rabies.

“Kami sudah sosialisasi ke warga melalui lurah, kepala desa bahkan hingga ketua RT dan ketua adat untuk memberikan vaksin rabies pada anjing. Tetapi ada saja warga yang tidak mau membawa anjingnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper