Kabar24.com, DENPASAR - Kabupaten Buleleng secara mengejutkan menjadi daerah dengan penempatan modal asing terbesar di Bali pada 2014.
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Daerah (BPMPD) Bali mencatat total investasi di kawasan utara Bali ini mencapai US$260,85 juta atau setara Rp3,1 triliun (kurs Rp11.885). Angka itu meningkat drastis dibandingkan dengan 2013, hanya US$1,9 juta.
Realisasi tersebut mengalahkan jumlah investasi asing yang masuk ke Badung US$80,7 juta, Denpasar US$15,4 juta, Jembrana US$666.700, Tabanan US$54,3 juta, Karangasem US$5 juta, Gianyar US$9,4 juta. Adapun total investasi penanaman modal asing (PMA) ke seluruh Bali pada tahun lalu mencapai US$427,16 juta.
Ida Bagus Parwata, Kepala BPMPD Bali, menduga peningkatan itu didorong oleh pembangunan PLTU Celukan Bawang. Pada tahun lalu, investor merealisasikan pembangunan pembangkit yang menggunakan bahan bakar batu bara.
“Ini sebenarnya bagus juga, karena biasanya investasi hanya terkonsentrasi di selatan. Dengan banyaknya investasi ke utara bisa berdampak terhadap pemerataan ekonomi,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/2/2015).
Parwata mengharapkan ke depannya, investor terus melirik daerah di luar Bali Selatan karena akan membantu menyeimbangkan perekonomian Bali yang saat ini masih terkonsetrasi di daerah seperti Badung, dan Denpasar.
Buleleng memiliki obyek wisata Pantai Lovina dan Pemuteran, Danau Tamblingan serta direncanakan akan memiliki bandara.