Kabar24.com, JAKARTA—PM Yunani Alexis Tsipras kemarin memaparkan sejumlah kebijakan untuk menghilangkan program pengetatan yang dinilai "liar" sekaligus menghentikan bantuan luar negeri dan mengabaikan hubungannya dengan Eropa.
Dalam pidato perdananya di depan anggota parlemen sejak berkuasa bulan lalu, pemimpin sayap kiri tersebut dengan sangat percaya diri memaparkan sejumlah kebijakan.
Kebijakan itu berupa penghentian reformasi yang diterapkan Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dan lembaga donatur lainnya.
Beberapa di antara kebijakan itu termasuk memberikan bonus pensiun dan membatalkan pajak properti.
Selain itu, Tsipras memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja besar-besaran serta menaikkan upah minimum kembali ke level sebelum masa krisis.
Dengan menunjukkan sikap mengabaikan peringatan dari mitranya di Uni Eropa untuk patuh pada komitmen program bantuan senilai US$272 miliar, Tsipras mengatakan akan menghormati janji kampanyenya.
Dalam masa kampanye pemimpin itu bertekad untuk mengobati “luka” akibat pengetatan kebijakan terkait kondisi keuangan.
"Program bantuan luar negeri telah gagal," ujar pemimpin berusia 40 tahun tersebut diiringi tepuk tangan anggota parlemen sebagaimana dikutip Reuters, Senin (9/2/2015).
Dia menyebutkan ingin menjelaskan bahwa ada hal yang tidak perlu dinegosiasikan, yakni soal kedaulatan negara yang tidak boleh dinegosiasikan.