Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari milik A.M. Hendropriyono dan produsen mobil asal malaysia, Proton, membangun mobil nasional (mobnas) dianggap sebagai bukti lemahnya pemerintah dan Presiden Joko Widodo cenderung gampang disetir oleh kelompok tertentu.
Desmond Junaidi Mahesa, Wakil Ketua Komisi III DPR, mengungkapkan banyaknya kejanggalan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyepakati pengembangan mobnas. "Ada hal yang janggal perihal penunjukan Proton," katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (9/2/2015).
Sebelumnya, Proton ditunjuk membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobnas dengan perusahaan milik Hendropriyono yang dikenal dekat dengan Jokowi. "Kejanggalan tersebut terletak pada tidak jelasnya alamat perusahaan Hendropriyono yang akan membangun mobnas dengan Proton."
Selain itu, perusahaan itu juga sama sekali tidak dikenal sepak terjangnya di industri otomotif Tanah Air. "Itu mobnas atau Hendropriyono," tanyanya.
Kalau mobnas, harusnya sudah ada studi perihal kelayakan. "Kalau ini pribadi dan tidak ada kantor jelas, Jokowi harus menjelaskan ke DPR. Jika benar ada deal antara Jokowi dengan Hendropriyono, ini bukti pemerintah lemah."