Bisnis.com, BANDAR SERI BEGAWAN - Ratusan Tenaga Kerja Indonesia di Brunei Darussalam berkesempatan ketemu dengan Presiden Joko Widodo secara langsung di KBRI Bandar Seri Begawan Minggu (8/2/2015).
Dalam sambutannya Jokowi meminta agar TKI menjaga nama bangsa dan negara Indonesia di negara lain karena sejumlah kasus tenaga kerja di Malaysia sudah bikin repot pemerintah.
Jokowi menyebutkan bahwa gaji TKI di Brunei lebih bagus sehingga selama ini tidak pernah ada persoalan antar kedua negara soal tenaga kerja.
"Kalau dilihat di sini gaji sudah enak, [itu] saya denger, faktanya enggak ngerti. Saya lihat yang di sini dari wajah saja sudah kelihatan senang," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan TKI.
Jokowi beberapa kali mengunjungi negara penerima TKI seperti Arab Saudi dan Malaysia. "Waktu di Arab beda, Malaysia beda, di sini saya lihat cerah semuanya," jelasnya.
Kasus TKI di sejumlah negara telah menguras tenaga pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan persoalan. TKI Malaysia sudah dipulangkan 800 orang pada awal tahun ini karena tidak memiliki dokumen resmi.
Saat ini TKI ilegal di Malaysia masih ada 1.000 orang yang harus dipulangkan oleh pemerintah. "Malaysia ada 2,2 juta TKI, yang ilegal 1,2 juta. Yang pusing siapa, yang pusing saya," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu Jokowi menerima permintaan foto bareng dengan para TKI. Petugas keamanan hanya menjaga agar TKI tidak terlalu dekat dengan presiden.
Saat pengambilan foto pun Paspampres melarang pengambilan foto selfie. Kalau sudah begitu ajudan presiden mendapat tugas mengambil foto presiden dengan para TKI satu persatu