Kabar24.com, JAKARTA— Polemik pencalonan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai kapolri berdampak pada regangnya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP.
Jokowi kini dibelit dilema, bila menuruti keinginan rakyat yang tak menghendaki BG sebagai kapolri, maka menimbulkan friksi dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung pencalonan BG sebagai kapolri.
SIMAK: BUDI GUNAWAN BATAL KAPOLRI: PDIP Partai Feodal
Terlebih, Komjen BG adalah mantan ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden. Sebaliknya, bila Jokowi memenuhi keinginan PDIP, maka kepercayaan massa pendukungnya pun luntur.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan keputusan mengenai pembatalan pencalonan Budi Gunawan sebagai kapolri bisa menjadi momentum bagi Presiden untuk melepaskan diri dari kekangan partai.
Kabar pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri beredar setelah informasi itu disampaikan anggota Tim Sembilan, Syafii Maarif.
"Bila pencalonan Budi Gunawan dibatalkan, itu mengindikasikan hubungan Presiden Jokowi dengan partai pengusungnya merenggang. Namun, di sisi lain, itu menunjukkan kepercayaan diri Presiden Jokowi meningkat," tuturnya seperti dilansir Antara, Rabu (4/2/2015).
Firman mengatakan Presiden Jokowi tampaknya lebih nyaman untuk membangun citra yang baik di mata publik daripada di mata partai politik pengusungnya. Itu merupakan hal yang wajar karena di dunia politik relawan dan massa lebih memiliki kekuatan daripada partai politik.
BACA JUGA:
Tolak Menikah, Nicole Campakkan Juara Dunia F1 Lewis Hamilton