Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Pangkas Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah China dikabarkan akan memangkas target pertumbuhan ke kisaran 7% tahun ini, seiring para pengambil kebijakan yang ingin lebih menata perlambatan pertumbuhan dengan tetap memastikan penyediaan lapangan kerja.
 China/Bloomberg
China/Bloomberg

Kabar24.com, BEIJING--Pemerintah China dikabarkan akan memangkas target pertumbuhan ke kisaran 7% tahun ini, seiring para pengambil kebijakan yang ingin lebih menata perlambatan pertumbuhan dengan tetap memastikan penyediaan lapangan kerja.

Sumber Reuters yang menolak namanya disebutkan menyampaikan Pemerintah China berkomitmen menggenjot implementasi reformasi tahun ini untuk mendorong kontribusi pasar yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Target pertumbuhan tahun ini akan ditetapkan di sekitar 7%, namun 7% itu merupakan titik terendahnya, ungkap sumber yang merupakan salah satu penasihat ekonomi pemerintah, Rabu (28/1).

Dengan demikian, pertumbuhan tahun ini dipastikan akan kembali menyentuh level terendahnya dalam 25 tahun terakhir.

Sumber tersebut menuturkan Perdana Menteri Li Keqiang dijadwalkan akan mengumumkan target pertumbuhan pada sidang tahunan parlemen Maret mendatang.

Kendati demikian, sumber tersebut menyampaikan target bisa saja berubah sebelum sidang parlemen, jika situasi perekonomian berubah di luar ekspektasi.

Seperti diketahui, China tengah berupaya menggeser sumber pertumbuhan dari investasi menjadi konsumsi domestik.

Para analis dan ekonom pun sebelumnya kerap menyampaikan Li sebiknya menargetkan pertumbuhan 7% tahun ini.

Dengan menargetkan pertumbuhan 7%, pemerintah akan berupaya menyeimbangkan perekonomian, menjaga ketersediaan lapangan kerja, dan terus mengimplementasikan reformasi struktural di segala sektor, tutur sumber tersebut.

Data kompilasiReutersmengemukakan terakhir kali China menetapkan pertumbuhan 7% adalah pada 2004 lalu. Namun pertumbuhan tahun itu akhirnya berlabuh jauh melebihi target yaitu naik 10,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper