Bisnis.com, SYDNEY – Inflasi Australia dilaporkan naik pada kuartal terakhir tahun lalu, memberi ruang bernapas bagi bank sentral untuk tidak terdesak memangkas suku bunga.
Biro Statistik melaporkan indeks harga konsumen inti naik 0,7% (quarter-to-quarter) pada kuartal IV/2014 lalu, setelah naik 0,3% (q-o-q) pada kuartal sebelumnya, sekaligus lebih tinggi dari median survei Bloomberg yaitu kenaikan 0,5%.
“Australia berbeda dengan negara lain di dunia. Zona euro terus merasa tertekan dengan ancaman deflasi. Inflasi Amerika Serikat masih di bawah target The Fed, tetapi di Australia inflasi di tingkat itu telah sesuai ekspektasi bank sentral,” ungkap ekonom Commonwealth Bank of Australia, Savanth Sebastian di Sydney, Rabu (28/1/2015).
Data menunjukkan inflasi barang-barang yang tidak diimpor seperti makanan cepat saji dan sejumlah peralatan rumah tangga naik 2,3% pada kuartal IV/2014 dari periode sama tahun sebelumnya.
Di saat yang sama, inflasi barang-barang yang diperdagangkan seperti barang elektronik dan pakaian yang diimpor baik 0,7%. Adapun, inflasi perjalanan dan akomodasi naik 5,8% dan inflasi perumahan naik 1,1%.