Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Apel Batu Waspadai Kontaminasi Bakteri asal AS

Petani apel di Kota Batu Jawa Timur mewaspai kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes yang berasal dari apel impor asal Amerika Serikat (AS).
Penjualan apel di supermarket. Petani Batu waspadai kontaminasi bakteri asal AS/Bisnis
Penjualan apel di supermarket. Petani Batu waspadai kontaminasi bakteri asal AS/Bisnis

Kabar24.com,  BATU--Petani apel di Kota Batu Jawa Timur mewaspai kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes yang berasal dari apel impor asal Amerika Serikat (AS).

Kementerian Perdagangan mengeluarkan larangan peredaran produk apel jenis Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros., Bakersfield, California, Amerika Serikat (AS). Penyebabnya, apel itu diduga terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes.

Wito Argo anggota Komisi C DPRD Kota Batu yang juga petani apel mengatakan petani apel di Batu meminta pemerintah menarik peredaran seluruh produk apel impor yang diduga terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes.

“Dikhawatirkan bakteri yang menjangkiti apel asal Amerika tersebut akan  menulari apel lokal,”  kata Wito, Selasa (27/1/2015).

Menurutnya pemerintah sebaiknya juga tidak hanya sekadar melarang peredarannya, namun juga menarik apel tersebut dari peredarannya. Karena bisa jadi sudah banyak stok apel asal Amerika yang sudah masuk ke gudang. Apel yang sudah terlanjur masuk itu harus ditarik dan dimusnahkan.

Pihaknya menilai kalau hanya sekadar mengeluarkan larangan peredaran, hal itu tidak efektif karena dikhawatirkan bakteri yang menjangkiti apel bisa menular ke apel lokal.

“Bahkan bisa saja sudah ada yang lolos dan dikonsumsi oleh masyarakat. Kondisi ini jelas akan membahayakan. Karena itu apel yang sudah beredar harus segera ditarik,” ujarnya.


Saat ini apel impor lebih banyak menguasai pasar modern dan relatif mudah ditemui di pasar maupun di tingkat pengecer. Petani sendiri secara prinsip tidak menolak apel impor.

“Namun akan menjadi lebih baik kalau kuota impor dibatasi sehingga lebih memberi ruang bagi apel lokal. Saya sendiri memiliki 1.300 pohon apel dengan produksi mencapai  45 ton sekali panen,” jelasnya..

Petani apel lainnya di Kota Batu Endi Gilang mengatakan pemerintah harus bersikap tegas dengan buah impor yang merugikan petani lokal. Kalau perlu  pemerintah menghentikan impor buah. “Karena apel lokal juga masih bisa dikembangkan lagi.”

Menurut petani yang memiliki lahan seluas tiga hektare tersebut harga apel lokal saat ini tengah terpuruk. Apel jenis Anna, Room Beauty dan Manalagi harganya dikisaran Rp 5.000 - Rp 5.500 per kg. Sehingga, petani apel lokal juga membutuhkan perhatian dari pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sofi’I
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper