Bisnis.com, JAKARTA— Harga tembaga melemah akibat penguatan dolar AS atas euro setelah hasil pemilu di Yunani memicu kekhawatiran negara itu akan ke luar dari zona mata uang Eropa, sehingga menekan permintaan atas komoditas yang dipatok dengan dolar AS.
Kontrak tembaga melemah 1,2% setelah ditutup pada posisi terlemah sejak Juli 2009 pada 23 Januari lalu.
“Penguatan dolar AS memberi tekanan pada harga logam,” ujar Chae Un Soo, pedagang logam pada Korea Exchange Bank Futures Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (26/1/2015).
Menurutnya, harga logam masih akan turun dan pasar mencari harga terendah sebelum melakukan pembelian.
Seperti dipantau dari Bloomberg, harga tembaga untuk kontrak Februari 2015 pada penutupan perdagangan Jumat (23/1/2015) ditututup melemah 2,58% ke US$5.541 per metrik ton.
Seperti diketahui pemimpin sayap kiri Yunani, Alexis Tsipras berjanji bahwa lima tahun penindasan, "penghinaan dan penderitaan" yang disebabkan kreditur internasional akan berakhir setelah partai Syriza yang dipimpinnya meraih kemenangan dalam pemilihan umum.