Bisnis.com, HANOI – Seolah mencontoh apa yang dilakukan negara-negara Asia Timur, bank sentral Vietnam menurunkan nilai tukar mata uang negara tersebut pada tingkat referensi 1% ke level 21.458 dong per dolar untuk mendorong kinerja ekspor.
Melemahkan nilai tukar ini merupakan untuk kedua kalinya diterapkan bank sentral Vietnam setelah Juni 2014 lalu. Melalui situs resminya, bank sentral menyampaikan bahwa negara patut meningkatkan laju ekspor sebagai pendorong utama pertumbuhan.
“Bank sentral akan tetap menjaga stabilisasi nilai tukar dong. Perlemahan nilai tukar ini pun sejalan dengan pergerakan pasar mata uang domestik dan internasional,” ungkap pernyataan bank sentral yang dipublikasikan Rabu (8/1).
Pemerintah memprediksi pengapalan ke luar negeri tahun lalu meningkat 13,6% dari tahun sebelumnya, terdorong terutama oleh ekspor pabrik raksasa milik Korea Selatan, Samsung Electronics Co.
Peningkatan signifikan ekspor tersebut dinilai amat membantu pemerintah yang sebelumnya sempat dipusingkan dengan lesunya belanja domestik dan rendahnya tingkat pinjaman. Pemerintah memprediksi Vietnam tumbuh 5,98% tahun lalu dan 6,2% tahun ini.