Kabar24.com, JAKARTA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyatakan 162 data ante mortem korban AirAsia QZ8501 sudah lengkap setelah didapat satu data milik co-pilot Remi Emmanuel.
"Sekarang sudah ada 162 data ante mortem sehingga tim bisa melanjutkan proses berikutnya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Surabaya, Minggu malam.
Ia menjelaskan, data milik co-pilot asal Prancis itu didapat setelah pihaknya bekerja sama dengan Interpol, mengingat tim sempat kesulitan karena keluarganya bertempat tinggal di Kepulauan Karibia. "Ante mortem merupakan kegiatan profiling yakni menyiapkan data orang seperti rekam medis, sidik jari, DNA, termasuk ciri-ciri seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus di tubuh lainnya," terang dia.
Sampel DNA dari keluarga Remi juga sudah terkumpul. "Total sampel DNA sampai saat ini berjumlah 146 sampel, sisanya 16 sampel kami harap keluarga segera menyerahkan," katanya.
Sementara itu, dari 162 penumpang AirAsia, 34 jenazah sudah di Rumah Sakit Bhayangkara yang sembilan jenazah di antaranya yang terdiri atas lima perempuan dan empat laki-laki telah diserahkan ke keluarga. Selain itu, sembilan jenazah dalam tahap pendalaman rekonsiliasi, 12 jenazah pada pukul 18.00 WIB selesai menjalani pemeriksaan post mortem.
Dia menjelaskan, esok Senin sekitar pukul 09.00 WIB akan digelar rapat rekonsiliasi terhadap 20 jenazah dengan mencocokkan data ante mortem dan post mortem. "Malam ini tim bekerja, khususnya yang telah selesai pemeriksaan post mortem, dilanjutkan rapat prarekonsiliasi, yakni data-data mentah disajikan dalam bentuk informasi sehingga besok rapat memudahkan tim untuk membahas," kata dia.