Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif, langsung memimpin pelaksanaan pemasangan sistem peringatan dini longsor atau landslide early warning system seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi.
Hingga Sabtu (20/12/2014) siang, Kepala BNPB masih berada di Banjarnegara untuk membahas penanganan darurat dan pemulihan dari longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan pihak Universitas Gajah Mada memasang alat tersebut dengan perincian sebagai berikut:
Di Banjarnegara, Jawa Tengah, sebanyak 5 unit, Kulon Progo, Yogyakarta sebanyak 1 unit, Bandung Barat (1), Pekalongan (1), Banyumas (1), dan Magelang (1).
“Sedangkan dari PVMBG Badan Geologi, 10 unit LEWS akan dipasang di Wonosobo [5], Jawa Barat bagian Selatan [4], dan Magelang [1],” ujarnya, Sabtu (20/12/2014).
Sebelumnya, UGM bekerjasama dengan BNPB dan Pertamina telah memasang 14 LEWS beberapa tempat yaitu di Banjarnegara, Karanganyar, Situbondo, Sulawesi Utara dan Tasikmalaya.
Menurutnya, semua alat tersebut merupakan karya anak bangsa Indonesia sehingga perlu diapresiasi dan digunakan. Bahkan Pemerintah Myanmar pernah membeli produk bikinan UGM untuk dipasang di Myanmar pada 2012.
“Hendaknya pemda yang memiliki daerah rawan longsor memanfaatkan peralatan ini karena sangat diperlukan masyarakat. Begitu juga dengan dunia usaha melalui program CSR [Corporate Social Reponsibility] dapat juga membangun sistem peringatan dini longsor atau bencana lainnya,” ucapnya.