Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan enam anak buah kapal kapal nelayan Korea Selatan Oriong-501 warga negara Indonesia berhasil ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh tim evakuasi.
"Koordinasi sejam yang lalu, perusahaan pemilik kapal melaporkan ada enam ABK yang sudah ditemukan. Selain ada tiga WNI yang selamat, ada enam ABK kapal ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Sejauh ini belum diketahui identitas korban. Kemenlu sedang melakukan verifikasi jenazah. "Identitas belum bisa, sekali lagi masih verifikasi, saya tidak mau buru-buru," katanya.
Menurut Retno, proses pencarian korban pada hari ini akan dihentikan pada pukul 18.00 karena cuaca buruk.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait mengenai penanganan korban tenggelamnya kapal nelayan Korea Selatan Oriong-501.
"Jadi pagi ini jam 09.00 kita melakukan rapat koordinasi Kemenlu dan beberapa instansi terkait," ujar Menlu Retno
Rakor tersebut membahas proses verifikasi nama-nama anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Indonesia dan menentukan tindak lanjut pemerintah Indonesia setelah ada hasil dari evakuasi.
Sedikitnya lima kapal Rusia membantu proses evakuasi terhadap para korban ABK Oriong-501. Pemerintah Korsel dan perusahaan operator kapal, Sajo Industri menyatakan terdapat 60 orang ABK meliputi 11 warga Korsel, 13 orang Filipina dan 35 WNI.