Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara melaporkan adanya potensi keributan dalam penyelenggaran Munas IX Golkar yang akan dilaksanakan pada 30 November - 3 Desember 2014 di Bali.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno telah menerima laporan itu dan menyatakan bahwa jika prediksi itu benar terjadi akan berdampak pada keamanan sektor pariwisata pulau dewata.
"BIN sudah berikan masukan apa yang akan terjadi. Apakah [Golkar] nekat atau seperti apa, tapi pagi pihak kepolisian sudah memberikan masukan kepada Golkar," katanya di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Tedjo membantah pemerintah melakukan intervensi terhadap pelaksanaan Munas sebagai forum tertinggi perebutan kursi pimpinan Golkar. Ia hanya mempertanyakan lokasi yang dipilih oleh penyelenggara yakni Bali yang bertepatan dengan puncak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Kekhawatiran terganggunya keamanan Bali disebabkan adanya keributan yang terjadi pada saat rapat pleno di kantor DPP Golkar Slipi Jakarta Barat tidak bisa diprediksi. Dalam Munas Bali rencananya akan dihadiri oleh 2.000 tamu undangan bakal menjadi pertimbangan aparat keamanan.
"Saya hanya mempertanyakan bukan munasya. Kenapa di Bali waktu peak season? Kalau munasnya monggo," jelasnya.
Meskipun demikian, jika Munas tetap berlangsung di Bali otomatis aparat keamanan tetap menyiapkan personel untuk berjaga di luar lokasi rapat.
Munas Golkar: Giliran BIN Laporkan Potensi Keributan
Badan Intelijen Negara melaporkan adanya potensi keributan dalam penyelenggaran Munas IX Golkar yang akan dilaksanakan pada 30 November - 3 Desember 2014 di Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
34 menit yang lalu
Malaysia Lanjutkan Pencarian MH370 Setelah Mandek 10 Tahun
1 jam yang lalu