Bisnis.com, JAKARTA— Indeks manufaktur China anjlok ke level terendah dalam enam bulan selama November sekaligus menunjukkan pertumbuhan ekonomi kedua terkuat dunia itu melemah pada kuartal keempat.
Indeks Purchasing Managers sementara versi HSBC Holdings Plc and Markit Economics tersebut tercatat 50. Angka itu berada di bawah perkiraan rata-rata sebesar 50,2 berdasarkan survei Bloomberg News dan di bawah indeks pada bulan lalu yakni 50,4. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi.
Ekonomi China, yang terbebani oleh kelebihan kapasitas dan permintaan domestik yang melemah, tengah menuju pertumbuhan tahunan paling rendah dalam kurun lebih dari dua dekade. Bank sentral negara itu telah memperkuat likuiditas di samping menahan diri dari tingkat bunga berbasis luas atau pengurangan rasio persyaratan cadangan sebagai upaya untuk menghindari lonjakan utang baru.
“Kami masih melihat ketidakpastian dalam beberapa bulan ke depan di sektor pasar properti dan dari sisi ekspor,” ujar Qu Hongbin, chief economist pada HSBC sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (20/11/2014).
Menurutnya, pertumbuhan akan menghadapi tekanan yang signifikan dan lebih banyak kebijakan pelonggaran moneter dan fiskal yang diperlukan.