Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mentakan Indonesia siap meningkatkan perdagangan dan investasi di Myanmar.
Seperti diberitakan, setelah menghadiri serangkaian kegiatan KTT APEC di Beijing 10-11 November lalu, Presiden Joko Widodo melanjutkan perjalanannya menuju Nay Pyi Taw untuk menghadiri KTT ASEAN ke-25.
Sebelum acara pembukaan, mantan Gubernur Jakarta tersebut terlebih dahulu melakukan Kunjungaan Kehormatan kepada Presiden Republik Uni Myanmar, U Thein Shen, sebagaai tuan rumh KTT ASEAN tahun ini.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas peningkatan kerja sama bilateral RI-Myanmar. Seperti diketahui, kesempatan ini merupakan pertemuan Jokowi-Thein Shen yang pertama sejak dia dilantik 20 Oktober lalu.
"Untuk bersama memajukan Asean, Indonesia akan tetap menjadi sahabat Myanmar dalam mengembangkan hubungan bilateral," ungkap Jokowi seperti disebutkan dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (12/11/2014).
Secara spesifik, Jokowi menyebutkan Indonesia siap bekerja sama dalam meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara, termasuk meningkatkan investasi BUMN dan swasta Indonesia di Myanmar terutama di sektor pertambangan, infrastruktur, ddan telekomunikasi.
Dalam laporan Asean Investment Report 2013-2014 yang dipublikasikan Sekretariat Asean akhir pekan lalu, Asean-UNCTAD mencatat perusahaan milik Pemerintah Indonesia seperti Semen Indonesia, Aneka Tambang, Wijaya Karya, dan Bukit Asam merupakan beberapa korporasi yang setahun belakangan cukup gencar menggenjot investasi intraregional.
Bukit Asam misalnya, berencana berinvestasi US$900 juta pada proyek pembangkit listrik batu bara di Myanmar.
Setelah mnengakuisisi 70% saham perusahaan Viet Nam, Thang Kong Cement, Semen Indonesia juga akan menginvestasikan US$200 juta untuk produksi semen di Myanmar, rinci laporan 205 halaman itu.
Asean-UNCTAD mengapresiasi dorongan pemerintah Indonesia pada korporasi-korporasi milik negara untuk berinvestasi.
INGIN BACA INFORMASI LAINNYA? SILAKAN KLIK