Bisnis.com, TOKYO – Indeks sentimen konsumen Jepang kembali jatuh pada Oktober, berada di level 38,9 setelah menunjukkan indeks 39,9 pada bulan sebelumnya. Indeks ini merupakan yang terendah sejak April lalu.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keyakinan rumah tangga dan perusahaan-perusahaan di bidang jasa Negeri Sakura tak kunjung pulih sejak Perdana Menteri Shinzo Abe menaikkan pajak penjualan 3 persentase poin per 1 April.
“Kenaikan pajak penjualan memang menyebabkan banyak ketidakpastian. Harga kebutuhan sehari-hari aik, harga minyak tinggi. Masyarakat kini memangkas belanjanya,” ungkap salah seorang warga Jepang pada Reuters, Senin (11/11).
Adapun, indeks juga memperhitungkan penilaian warga atas pekerjaan dan pendapatan mereka, dan indeks di bawah 50 mengindikasikan pesimisme konsumen.
Terus melemahnya indeks sentimen konsumen meningkatkan spekulasi bahwa Abe tidak akan menaikkan pajak penjualan menjadi 10% dari saat ini 8% mengingat situasi ekonomi belum cukup kuat menopang.
Kendati dikabarkan tidak akan menunda kenaikan pajak penjualan, pemerintah mengaku akan terus memantau performa perekonomian kuartal III. Seperti diketahui, kenaikan pajak penjualan telah menyebabkan ekonomi Jepang terkontraksi 7,1% pada kuartal II lalu, terdalam sejak krisis finansial global.